Pengamat Ungkap Cara PDIP Memenangkan Paslon di Pilkada

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 21:45 WIB
loading...
Pengamat Ungkap Cara PDIP Memenangkan Paslon di Pilkada
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, PDI Perjuangan memiliki semangat gotong royong yang luar biasa. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, PDI Perjuangan memiliki semangat gotong royong yang luar biasa. Sehingga semangat ini menjadi modal utama sekaligus penentu partai di dalam memenangkan kontestasi demokrasi Pilkada 2020 nanti.

(Baca juga: Update Corona: 151.498 Positif, 105.198 Sembuh dan Meninggal 6.594 Orang)

Hal ini disampaikan Burhanuddin saat menjadi pemateri dalam Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah gelombang pertama melalui virtual, Sabtu (22/8/2020). Hadir Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang 'Pacul' Wuryanto sebagai pemateri.

(Baca juga: Megawati Minta Cakada Tiru Jokowi, Tidak Angkuh dan Turun ke Rakyat)

"Jadi umumnya partai, setelah memberikan rekomendasi, kemudian perannya hilang tenggelam.Tetapi tadi Mas Bambang Pacul sudah sangat terang benderang menjelaskan komitmen PDI Perjuangan yang bukan sekadar meminang tetapi juga meyakinkan bahwa calon yang diusung itu menang dan dikawal proses pemenangannya hingga sampai pada proses cover endingnya," kata Burhanuddin.

"Jadi apresiasi tentu saja buat PDIP di bawah Ibu Megawati dan Mas Bambang Pacul sebagai Ketua Bappilu agar calon tidak kehilangan arah," tambah dia. (Baca juga: Gaya Jokowi Keliling Kebun Raya Bogor Naik "Soekarno-Hatta")

Burhanuddin melihat, banyak kepala daerah yang dimenangkan oleh PDIP justru datang dari sistem politik yang mereka terapkan. Ia melihat, fakta itu banyak terjadi di Jawa Tengah, tak ayal, wilayah ini sampai sekarang mayoritas dikuasai oleh PDIP.

Untuk di konstestasi daerah paling rumit seperti Jakarta, kata Burhanuddin, PDI Perjuangan telah membuktikannya di Pilgub DKI 2012. Saat itu, PDI Perjuangan mendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Saya ingat betul waktu Pak Jokowi diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2012. Waktu itu modal pertama kali Pak Jokowi maju disurvei itu 3,8 persen, bisa cek data saya. Kemudian 6 bulan sebelum pilkada elektabilitas 8 persen, yang kenal cuma 15 persen, tetapikan PDI Perjuangan luar biasa melakukan gotong royong politik ini semua infrastruktur partai dikerahkan," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin memandang, PDI Perjuangan juga mengerahkan gerakannya ke pinggiran Jakarta. Bahkan, PDI Perjuangan mengganggap kemenangan Jokowi bukan urusan personal, melainkan pertaruhan atau ujian martabat.

"Akhirnya setiap bulan ada kenaikan dan Pak Jokowi, saya ingat tidak pernah menyalahkan survei, kalaupun toh surveinya itu tidak memberikan kabar baik, dia terima dan bekerja untuk merubah hasil survei itu menjadi kemenangan. Mental semacam ini harus ditiru oleh semua calon yang diusung PDIP," kata dia.

Kontestasi politik yang terjadi pada 2017 dan 2018 yang lalu juga membuat PDI Perjuangan semakin dewasa. Bagaimanapun, kata dia, hanya PDI Perjuangan partai politik satu-satunya yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut di Indonesia.

"Sebelumnya tidak pernah ada preseden di mana partai bisa mengulang kemenangan. Baru kali ini, 2019 kemarin. Nah kalau misalnya Pilkada ini terutama 2020 bisa dimenangkan secara telak, itu bisa menjadi modal buat PDI Perjuangan mencetak hattrick kemenangan pada 2024," jelas dia.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1603 seconds (0.1#10.140)