Aksi Heroik Jenderal Kopassus JS Prabowo di Timtim, Buru dan Kalahkan Fretilin di Hutan Bambu

Senin, 15 Juli 2024 - 06:43 WIB
loading...
A A A
“Pengawal saya, Sersan Sonny dari Detasemen Intelijen (Denintel) Koman Resort Militer (Korem) 164/Wira Dharma dan Kopral Satu (Koptu) Tarman dari Yonif 512 menyusul saya dan menyampaikan kode bahwa kami dihadang,” tuturnya.

Mendapat informasi tersebut, Jenderal Kopassus kelahiran Semarang, Jawa Tengah 15 Juni 1954 bersama Abilio dan kedua pengawal langsung memacu sepeda motornya dengan cepat menuju posisi penghadang. Sesampainya di daerah terlindung, bak di film action, Suryo menjatuhkan motor, melepas helm, lalu menyerbu secepatnya sambil melepaskan tembakan balasan ke arah asal suara tembakan.

“Saya menggunakan HK- MP5, Abilio hanya bersenjatakan pistol, Sonny menembakkan Grenade Launcher Module (GLM) dari M-203 nya dan Pak Tarman bergerak di kanan saya sambil menembakan SS-1 nya,” ujarnya.

Baku tembak antara Suryo Prabowo dengan kelompok bersenjata Fretilin pun tak terelakkan. Tembakan penghadang akhirnya dapat segera dibungkam. Salah seorang penghadang tewas dalam pertempuran tersebut.

“Kami menemukan satu orang mayat musuh tergeletak di tanah dengan senjatanya yang telah hancur pecah popor dan lade-nya (pegangan pada senjata) akibat terkena GLM,” ucapnya.

Suryo bersama pasukan kecilnya kemudian melakukan pembersihan dan melihat percikan darah di beberapa titik dan menemukan selongsong peluru 7.62 x 51 mm NATO. Amunisi HK-G3 yang di 1976 sangat populer dalam pertempuran di Timor Timur. “Setelah konsolidasi dan memeriksa peserta tur yang ternyata hanya tersisa 18 orang termasuk kami berempat,” katanya.

Aksi Heroik Jenderal Kopassus JS Prabowo di Timtim, Buru dan Kalahkan Fretilin di Hutan Bambu

Letda JS Prabowo bersama partisan di Lariguto awal 1977. Foto/koleksi pribadi

Sedangkan rombongan yang lain telah kembali ke Dili melalui rute semula yaitu Lospalos, Lautem, Laga, Baucau, Manatuto, Dili. Meski tidak ada korban jiwa di pihaknya dalam pertempuran tersebut, Suryo yang dikemudian hari menjadi Wagub Timtim ini mengaku kerugian yang dialaminya hanya badan lecet dan kerusakan ringan pada motor milik Tarman karena terkena tembakan pada shockbreaker depan.

Meski pertempuran tersebut mempertaruhkan nyawa, namun Suryo dan Abilio sempat saling menertawakan.

”Kami tertawa bukan karena baru saja bisa memenangkan pertempuran kecil-kecilan, melainkan karena melihat lutut dan tangan kami berdua masih terlihat gemetar. Mungkin karena adrenalin yang baru saja terpacu deras. Kami juga tertawa melihat rombongan tinggal 18 orang dan Patwal yang tak lagi kelihatan di hutan bamboo,” tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1410 seconds (0.1#10.140)