Ketua KPU Mengaku Terima Lebih Banyak Ancaman di Pemilu 2019 Dibanding 2014

Kamis, 13 Juni 2019 - 09:08 WIB
Ketua KPU Mengaku Terima Lebih Banyak Ancaman di Pemilu 2019 Dibanding 2014
Ketua KPU Mengaku Terima Lebih Banyak Ancaman di Pemilu 2019 Dibanding 2014
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman mengaku tak merasa khawatir dengan adanya ancaman terhadap para Komisioner KPU terutama anggota keluarganya. Pasalnya, di rumah masing-masing keluarga anggota KPU telah ditempatkan petugas keamanan dari aparat kepolisian.

Arief pun mengaku keluarganya tak pernah mengeluh tentang adanya ancaman tersebut. "Keluarga saya sudah terbiasa. Kadang dia ikut merespons, kadang dia diam saja," ujar Arief di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Menurut Arief, sejauh ini keluarganya merasa aman dan nyaman dengan kondisi yang terjadi. Ia berprinsip karena saling menghormati dan menghargai sehingga ancaman itu tidak sampai dalam bentuk fisik.

"Kalau komentar, pendapat di medsos di mana itu kan semua harus menerima itu," katanya.

Arief tak menampik bahwa ancaman memang ada ke dirinya selama bertugas selama ini. Namun, ia mengaku ancaman tersebut harus direspons secara positif saja. Arief mengungkap, ancaman tersebut terkadang masuk melalui pesan SMS di handphone pribadinya.

Diakui Arief, sebenarnya ancaman dan tekanan yang dirasakan para anggota KPU terbilang sama jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu. Hanya saja, ancaman itu lebih banyak karena keberadaan media sosial.

"Ya lebih banyak (ancamannya pemilu sekarang), lebih masif, karena ada itu (medsos)," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6134 seconds (0.1#10.140)