BKKBN RI Anugerahkan Penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Mbak Ita

Sabtu, 29 Juni 2024 - 12:12 WIB
loading...
A A A
Menjadi satu kebanggan, lanjutnya, karena Wali Kota Semarang tidak hanya meraih penghargaan Manggala Karya Kencana tapi juga penghargaan dari United Nations atau PBB.

"Ini juga kebanggaan kita, tidak hanya mendapatkan penghargaan pada hari ini tapi juga penghargaan dari PBB. Untuk itu kami mengucapkan selamat untuk ibu Wali," ucapnya.

Sementara itu, Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku sangat bersyukur kota Semarang kembali meraih penghargaan.

"Alhamdulillah untuk ke sekian kalinya Pemerintah Kota Semarang mendapatkan penghargaan. Penghargaan Manggala Karya Kencana ini bisa menjadi penyemangat untuk bagaimana stunting di Ibu kota Jawa Tengah bisa semakin turun bahkan zero stunting," ujar Mbak Ita.

Tentunya, lanjut dia, upaya untuk menekan angka stunting akan terus bergulir, karena intervensi tidak hanya dilakukan pada anak, tetapi sang ibu, ibu hamil, remaja putri, calon pengantin bahkan keluarga juga harus mendapat perhatian.

Dirinya kembali menegaskan bahwa pengentasan stunting di Kota Semarang adalah berkat kolaborasi bersama dari semua pihak mulai dari pemerintah, stakeholder dan juga masyarakat yang berkomitmen untuk menurunkan stunting di ibu kota Jawa Tengah.

"Banyak inovasi yang kami buat, salah satunya program pengentasan stunting dengan SANPIISAN (Sayangi, Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang)," kata Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota usai menerima penghargaan.

Tak hanya itu saja, lanjut Ita, dalam upaya penurunan stunting pihaknya juga mengimplementasikan pemberian makanan dari buku resep masakan Ibu Megawati, bahwa masakan-masakan untuk mengatasi stunting itu mudah, murah, juga bisa disantap oleh semua keluarga. "Alhamdulillah buku resep masakan yang pertama kemarin termasuk yang berhasil mengantarkan kami pada prestasi ini,” katanya.

Mbak Ita pun menambahkan bahwa resep dari Ibu Megawati sangat bermanfaat di dalam penurunan angka stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik di Kota Semarang. “Pemberiannya tidak hanya di daycare Rumah Pelita tapi diperuntukkan bagi balita stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik yang ada di Kota Semarang,” tutur Mbak Ita.

Kombinasi antara pemberian makanan dari resep Ibu Megawati serta pola asuh yang ada di day care dapat menurunkan 62% angka stunting pada tahun 2023. “Maka dari itu terus kita kembangkan yang semula 2 daycare menjadi 10 day care Rumah Pelita di tahun 2024, bahkan pada semester satu ini angka penurunannya sudah 32%. Diharapkan, di tahun 2025 semua kecamatan sudah memiliki daycare Rumah Pelita dengan konsep yang sama yaitu pemberian makanan serta pola asuh,” tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2942 seconds (0.1#10.140)
pixels