Jokowi Minta Menterinya Jaga Stabilitas Politik agar Masa Transisi Mulus

Senin, 24 Juni 2024 - 15:32 WIB
loading...
Jokowi Minta Menterinya Jaga Stabilitas Politik agar Masa Transisi Mulus
Presiden Jokowi menyampaikan arahannya pada Sidang Kabinet Paripurna terkait Perekonomian Terkini di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024). FOTO/MPI/RAKA DWI NOVIANTO
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta kepada para menterinya agar menjaga stabilitas politik . Hal itu penting agar tidak terjadi turbulensi politik ketika transisi ke pemerintahan baru.

"Dan secara khusus, yang harus menjadi perhatian yaitu stabilitas politik, ini penting agar jangan sampai ada turbulensi poltik, agar transisi dari pemerintah sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik, itu selalu dilihat dunia internasional," kata Jokowi dalam arahannya pada Sidang Kabinet Paripurna terkait Perekonomian Terkini di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Jokowi juga meminta menterinya hati-hati dalam menanggapi isu. Dirinya berharap para pembantunya tersebut dapat menyampaikan secara positif agar tak mengganggu fundamental ekonomi Indonesia.



"Dan juga hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada, sampaikan isu yang positif hal-hal yang positif. sehingga pasar menjadi yakin pasar menjadi optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang memang sebetulnya berada pada posisi yang baik," kata Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bersyukur bahwa daya saing Indonesia naik signifikan pada 2024. Hal itu patut disyukuri karena dunia saat ini berada pada ketidakpastian dan ditengah ekonomi dunia yang sulit.

"Tapi saya senang alhamdulillah daya saing kita di tahun 2024 naik signifikan. Ini penting karena ranking daya saing kita di dunia dari yang sebelumnya 44 melompat ke 34. Kemudian sekarang melompat lagi ke angka 27. Ini dari yang dikeluarkan dari IMD atau world competitiveness rangking," kata Jokowi.

"Dan yang saya senang ini mengalahkan Inggris yang berada di ranking 28, Malaysia yang berada di ranking 34, Jepang yang di ranking 38, Filipina di ranking 52, dan Turki di 53. Kita berada di ranking 27," sambungnya.



Jokowi mengatakan tidak mudah memperbaiki rangking dalam posisi dunia yang tidak menentu seperti sekarang ini. Bahkan, katanya, Jepang turun tiga peringkat, Malaysia turun 7 peringkat. Jokowi mengingatkan semua kementerian dan lembaga agar betul-betul mencermati kondisi-kondisi global dan ekonomi nasional.

"Karena kalau kita lihat Jepang kenapa turun 3 peringkat itu karena pelemahan mata uang, dan juga karena penurunan produktivitas. Malaysia turun sampai 7 peringkat juga karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik. Artinya apa stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas penting," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)
pixels