Akankah All-Time High (ATH) Saham BBKP Melejit? Ini Kata Pengamat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama tiga tahun terakhir, KB Bank telah mengalami transformasi besar-besaran. Transformasi ini juga didukung oleh KB Financial Group (KBFG), yang kini jadi induk usaha KB Bank. Transformasi tersebut membuahkan hasil cukup positif.
Di tiga bulan pertama tahun ini KB Bank berhasil mencatat perbaikan rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR) yang terus menurun, dengan capaian kurang dari 35 persen. LAR tersebut terus menurun dibandingkan periode akhir 2023 yang berada di kisaran 40 persen dan periode akhir 2022 di kisaran 50 persen.
Pada awal periode transformasi KB Bank pada 2021, atau setahun setelah KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, rasio LAR KB Bank sempat menyentuh angka 65 persen. KBFG melalui KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali KB Bank sejak tahun 2020. Tercatat, per 31 Januari 2024, Kookmin Bank memegang 67 persen saham BBKP.
“Capaian kinerja positif KB Bank semakin menjadikan kami lebih optimis untuk dapat melakukan ekspansi kredit yang lebih berkualitas, di mana tahun ini kami menargetkan pertumbuhan dari segmen UMKM dan ritel dengan menjadikan segmen wholesale sebagai anchor untuk ekosistem bisnis,” jelas Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong.
Saham BBKP Layak Dikoleksi
Harga saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menguat sebesar 6 persen atau 3 poin ke level Rp53 pada perdagangan sesi pertama Selasa (4/6/2024) pukul 10.15 WIB. Meski menguat performa mingguan saham BBKP masih berada dalam posisi negatif 14,52 persen secara point to point, dilihat dari perspektif lebih luas yakni di sepanjang 2024, saham BBKP bahkan telah mengakumulasikan pelemahan sebesar 33,75 persen.
Jangan heran, dilihat dari chart harian tren pelemahan atau bearish pada saham BBKP telah dikonfirmasi sejak 22 Mei 2024, melalui persilangan MA5 dan MA21 pada level Rp64.
Reza Priyambada selaku Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk menyampaikan bahwa pergerakan harga saham BBKP saat ini belum sepenuhnya merefleksikan kondisi sentimen dan fundamentalnya yang mulai membaik.
“Terkait dengan kinerja BBKP, mereka ini kan masih dalam proses restrukturisasi kinerjanya. Penyesuaian penyaluran kredit, beban bunga, kolektabilitas atas piutang kredit, dan hal-hal lainnya. Terkait dengan peningkatan kualitas aset dan kinerja lainnya masih berproses. Sehingga menurut saya wajar dimana kinerja laporan keuangannya belum terlalu memberikan hasil yang fantastis,” ujarnya.
Akan tetapi, dari sisi peningkatan pendapatan bunga dan perbaikan kualitas risiko kredit sudah mulai membaik. Artinya, proses tersebut masih berjalan. Kalaupun masih tercatat rugi, itu hanya berupa angka perhitungan.
Di tiga bulan pertama tahun ini KB Bank berhasil mencatat perbaikan rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR) yang terus menurun, dengan capaian kurang dari 35 persen. LAR tersebut terus menurun dibandingkan periode akhir 2023 yang berada di kisaran 40 persen dan periode akhir 2022 di kisaran 50 persen.
Pada awal periode transformasi KB Bank pada 2021, atau setahun setelah KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, rasio LAR KB Bank sempat menyentuh angka 65 persen. KBFG melalui KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali KB Bank sejak tahun 2020. Tercatat, per 31 Januari 2024, Kookmin Bank memegang 67 persen saham BBKP.
“Capaian kinerja positif KB Bank semakin menjadikan kami lebih optimis untuk dapat melakukan ekspansi kredit yang lebih berkualitas, di mana tahun ini kami menargetkan pertumbuhan dari segmen UMKM dan ritel dengan menjadikan segmen wholesale sebagai anchor untuk ekosistem bisnis,” jelas Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong.
Saham BBKP Layak Dikoleksi
Harga saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menguat sebesar 6 persen atau 3 poin ke level Rp53 pada perdagangan sesi pertama Selasa (4/6/2024) pukul 10.15 WIB. Meski menguat performa mingguan saham BBKP masih berada dalam posisi negatif 14,52 persen secara point to point, dilihat dari perspektif lebih luas yakni di sepanjang 2024, saham BBKP bahkan telah mengakumulasikan pelemahan sebesar 33,75 persen.
Jangan heran, dilihat dari chart harian tren pelemahan atau bearish pada saham BBKP telah dikonfirmasi sejak 22 Mei 2024, melalui persilangan MA5 dan MA21 pada level Rp64.
Reza Priyambada selaku Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk menyampaikan bahwa pergerakan harga saham BBKP saat ini belum sepenuhnya merefleksikan kondisi sentimen dan fundamentalnya yang mulai membaik.
“Terkait dengan kinerja BBKP, mereka ini kan masih dalam proses restrukturisasi kinerjanya. Penyesuaian penyaluran kredit, beban bunga, kolektabilitas atas piutang kredit, dan hal-hal lainnya. Terkait dengan peningkatan kualitas aset dan kinerja lainnya masih berproses. Sehingga menurut saya wajar dimana kinerja laporan keuangannya belum terlalu memberikan hasil yang fantastis,” ujarnya.
Akan tetapi, dari sisi peningkatan pendapatan bunga dan perbaikan kualitas risiko kredit sudah mulai membaik. Artinya, proses tersebut masih berjalan. Kalaupun masih tercatat rugi, itu hanya berupa angka perhitungan.