PAN: Pertemuan AHY-Jokowi dalam Konteks Politik Kebangsaan Lebih Luas

Jum'at, 03 Mei 2019 - 14:08 WIB
PAN: Pertemuan AHY-Jokowi dalam Konteks Politik Kebangsaan Lebih Luas
PAN: Pertemuan AHY-Jokowi dalam Konteks Politik Kebangsaan Lebih Luas
A A A
JAKARTA - Pertemuan Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan kemarin, dinilai dalam konteks politik kebangsaan yang lebih luas. Sehingga, Partai Amanat Nasional (PAN) menilai pertemuan AHY dengan Jokowi itu hanya komunikasi biasa.

"Pertemuan Jokowi dan AHY adalah komunikasi biasa saja," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay kepada SINDOnews, Jumat (3/5/2019).

Karena, dia mengatakan, siapa pun presidennya tentu dituntut untuk bertemu dan berkomunikasi dengan banyak pihak. "Pembicaraannya tidaklah mesti soal politik praktis, tetapi bisa juga soal politik kebangsaan secara lebih luas. Saya melihat pertemuan itu dalam konteks politik kebangsaan yang lebih luas," ujarnya.

Dia melanjutkan, Koalisi Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sejauh ini pun masih tetap kokoh. "Tidak ada yang retak," kata wakil ketua komisi IX DPR RI ini.

Dia menambahkan, komunikasi lintas partai politik Koalisi Prabowo-Sandi masih berjalan cukup baik. Dikatakannya, semua partai yang berada dalam Koalisi Prabowo-Sandi masih berkomitmen untuk menunggu hasil akhir perhitungan manual.

“Kalau ada yang menyebut retak, bisa jadi itu hanya keinginan pihak luar. Di dalam semua adem, teduh, dan rukun. Yang mengatakan retak adalah yang punya kepentingan untuk membuat retak," ungkapnya.

Adapun mengenai imbauan AHY untuk menghormati hasil pemilu, Saleh berpendapat bahwa konteksnya adalah hasil Pemilu yang dilaksanakan secara jujur dan adil. Buktinya, lanjut dia, sampai hari ini Partai Demokrat juga masih banyak yang melakukan pengaduan ke Bawaslu terkait berbagai kecurangan yang mereka alami.

"Mereka tentu meminta hal itu untuk diselesaikan secara baik. Kan tidak mungkin AHY meminta menghormati hasil pemilu dimana partainya mengalami ketidakadilan. Begitu juga ketidakadilan yang dihadapi oleh koalisi Pilpres yang didukung partainya,” pungkasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5348 seconds (0.1#10.140)