Sepenggal Cerita Ratu Kelelawar di Balik Sejarah Panjang Pendirian RS Mata Achmad Wardi Serang

Rabu, 12 Juni 2024 - 12:32 WIB
loading...
Sepenggal Cerita Ratu Kelelawar di Balik Sejarah Panjang Pendirian RS Mata Achmad Wardi Serang
Bangunan utama dan UGD RS Mata Achmad Wardi, Serang, Provinsi Banten. Foto-foto: Hendri Irawan/SINDOnews
A A A
MUNGKIN tak banyak yang tahu jika di Kota Serang , Provinsi Banten ada sebuah rumah sakit (RS) yang khusus melayani pengobatan dan kesehatan mata berbasis wakaf pertama di Indonesia bahkan dunia.

baca juga: Memotret Kebermanfaatan Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa di Masyarakat Pelosok Banten

RS Mata Achmad Wardi-nama rumah sakit dimaksud, berdiri di atas tanah wakaf milik keluarga KH Achmad Wardi, yakni di Jl Raya Taktakan Km 1, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Banten. Tanah wakaf ini diamanahkan kepada Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai nazhir (pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya), dan pengelolaannya dilakukan Yayasan Dompet Dhuafa .

Diketahui, KH Achmad Wardi adalah seorang ulama dan tokoh politik di Banten yang cukup dikenal masyarakat luas dari berbagai kalangan. Sebagai seorang pendidik di tengah masyarakat Kota Serang, Achmad Wardi adalah tempat bertanya baik permasalahan sosial sehari-hari maupun ilmu agama, terutama soal fikih ibadah dan fikih muamalah.

Cukup banyak pemikiran dan kontribusi Abah Wardi-biasa ia akrap disapa, baik di dunia politik maupun sosial kemasyarakatan. Salah satunya adalah niat mendirikan Madrasah Darul Ulum untuk masyarakat Banten, di atas lahan miliknya di Kota Serang.

Sepenggal Cerita Ratu Kelelawar di Balik Sejarah Panjang Pendirian RS Mata Achmad Wardi Serang

Direktur Utama RS Mata Achmad Wardi, dr Pradipta Suarsyaf, MMRS, FRSPH,
FISQua, SCL (kanan) menjelaskan kepada wartawan seputar layanan medis VIP
di RS Mata Achmad Wardi.


Namun sayang, sekolah yang mulai dibangun sekitar tahun 1973 ini tidak dapat terwujud karena berbagai kendala. Pada tahun 2018, niat mulia Abah Wardi untuk masyarakat Banten akhirnya dapat terwujud dengan berdirinya RS Mata Achmad Wardi, yang berdiri tepat di atas rintisan sekolah yang ia bangun empat dekade silam.

Sepenggal cerita mengiringi perjalanan panjang pembangunan RS Mata Achmad Wardi yang operasionalnya diresmikan pada 21 April 2018 ini. Bahkan disebut, wakaf lahan berikut bangunan tua tempat berdirinya rumah sakit ini sempat lama terbengkalai dan menjadi sarang kelelawar.

“Sekeliling bangunan tua ini ditumbuhi ilalang yang tingginya dua kali ukuran tubuh manusia. Waktu mau dibongkar ternyata bangunan lama ini menjadi sarang kelelawar. Jadi kita harus usir dulu kelelawarnya,” ujar General Manager Cabang dan Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa, Bobby P Manullang saat bincang santai dengan sejumlah wartawan, di Aula RS Mata Achmad Wardi, Serang, Banten, Rabu (5/6/2024).

baca juga: Atasi Masalah Kelaparan, Dompet Dhuafa Luncurkan Gerakan Lapor Lapar

Bobby yang tergabung dalam tim asesmen pembangunan awal RS Mata Achmad Wardi, menuturkan, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mengusir kawanan kelelawar. Ini lantaran kelelawar yang diusir dengan cara diasap tersebut kembali lagi ke bangunan yang hendak dibongkar, dan ini terus berulang.

Malah kata Bobby, beberapa kelelawar yang diusir berpindah sarang ke rumah-rumah warga di sekitar. Alhasil warga pun protes dan marah. Setelah diberitahu jika kelelawar yang hidupnya berkoloni tersebut sama halnya seperti lebah, yakni ada ratunya atau induknya, barulah pihak Dompet Dhuafa mendapat trik untuk mengusir kelelawar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1034 seconds (0.1#10.140)
pixels