Pengamat Sesalkan Diplomasi Luput dari Pembahasan Debat Capres

Minggu, 31 Maret 2019 - 08:42 WIB
Pengamat Sesalkan Diplomasi Luput dari Pembahasan Debat Capres
Pengamat Sesalkan Diplomasi Luput dari Pembahasan Debat Capres
A A A
JAKARTA - Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto telah memberikan paparannya saat debat capres putaran keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) malam. Debat itu mengangkat tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.

Pakar Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta, Dinna Wisnu berpandangan cara berpikir bahwa dengan menambah anggaran pertahanan Indonesia akan lebih aman dan bisa lebih menjaga tumpah darah itu persepsi yang salah. Menurutnya, konteks pertahanan dulu dengan masa sekarang sangat berbeda.

“Kalau Indonesia mau menyiapkan anggaran untuk menyiapkan perang. Tidak kontekstual untuk Asia. Jangan dikira kalau meningkatkan anggaran pertahanan untuk perang itu negara lain tidak bereaksi,” ujar Dinna kepada SINDO di Jakarta, Sabtu (30/3/2019) malam.

(Baca juga: Prabowo Ingin Hilangkan ABS, Jokowi Kedepankan Investasi Pertahanan)


Menurut Dinna, saat ini semua negara cenderung menginduk pada sistem perdamaian dan mengurangi senjata militer agar tidak dicurigai negara lain. Sehingga, menambah anggaran pertahanan secara drastis itu bukan menambah aman Indonesia justru menamabah masalah untuk Indonesia.

“Amerika menambah anggaran pertahanan tapi tidak bisa menguasai Suriah,” contohnya.

Karena itu, Dinna menegaskan bahwa kunci dari pertahanan negara itu adalah kepemimpinan. Karena, Suriah dengan kondisi sudah terpojok sedemikian rupa masih bisa mempertahankan negaranya. Selain itu, adanya koalisi dengan negara lain juga penting.

“Jadi diplomasi adalah kunci, betul. Tapi diskusi malam tidak kelihatan (membahas mendalam soal diplomasi),” sesalnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3328 seconds (0.1#10.140)