Profil 9 Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Mantan Stafsus Jokowi hingga Anak Buah Erick Thohir

Jum'at, 31 Mei 2024 - 20:40 WIB
loading...
A A A
Dilansir dari laman resmi PPATK, dia merupakan Doktor Cumlaude pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

4. Nawal Nely


Dia merupakan satu-satunya wanita di pansel capim KPK. Wanita kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah pada 12 Mei 1973 ini menjabat anggota seperti Ivan Yustiavandana.

Sejak 4 Februari 2020, Nely menjabat Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/TPA Tahun 2020 tanggal 30 Januari 2020.

Anak buah Menteri BUMN Erick Thohir ini juga merupakan komisaris PT PLN (Persero). Dilansir dari laman resmi Kementerian BUMN, Nely punya pengalaman profesional yang panjang di berbagai posisi penting dalam bidang keuangan.

Dia pernah menjabat sebagai Financial Analyst di Ernst & Young Kuwait (2002-2005), Manager National Bank of Kuwait (2005-2006), Manager Ernst & Young – Doha (2007-2008), Senior Manager Ernts & Young Egypt – Cairo (2009-2010), dan Partner Ernest & Young Indonesia (2010-2020) dan berbagai pengalaman lain di bidang konsultan internasional lainnya.

Menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, dia melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar Executive MBA, Executive Master of Business Administration di INSEAD, Fountainebleau.

5. Ahmad Erani Yustika


Pria kelahiran Ponorogo, 22 Maret 1973 ini juga menjadi salah satu anggota pansel capim KPK. Dia pernah menjadi staf khusus (stafsus) Presiden Jokowi bidang Ekonomi pada 2018-2019.

Setelah itu, dia dipercaya sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). Dia juga tercatat sebagai Komisaris di BUMN PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Dia dilantik sebagai Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Kasetwapres) definitif oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Aula Serbaguna Gedung 3 Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran No. 17-18, Jakarta Pusat, Jumat (18/2/2022).

Sebelum dilantik, dia sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kasetwapres. Dia menjadi Plt Kasetwapres menggantikan Mohamad Oemar yang dilantik Presiden Jokowi sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Perancis, pada Senin (25/10/2021).

Dilansir dari laman Universitas Brawijaya, dia meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Universitas Brawijaya pada 1996. Kemudian, Master of Science (M.Sc), Georg August University Goettingen, Germany pada 2001, dan Doctor of Philosophy (Ph.D), Georg August University Goettingen, Germany pada 2005.

Dilansir laman Setwapres, dia tercatat mengawali kariernya sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya sebelum berkecimpung dalam lingkungan pemerintahan.

Aktivitas kepenulisannya menjadikannya terpilih sebagai penulis buku paling produktif di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada 2007, melengkapi gelar dosen berprestasi tingkat nasional yang diraihnya pada tahun yang sama.

6. Y Ambeg Paramarta


Pria kelahiran Yogyakarta, 22 Maret 1965 ini pejabat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Terbaru, dia menjabat Kepala Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM.

Sejumlah jabatan lain yang pernah dia emban adalah Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM, dan Sekretaris Jenderal.

7. Elwi Danil


Pria kelahiran 25 Juni 1960, Simawang, Rambatan, Tanah Datar, Sumatera Barat ini juga salah satu anggota pansel capim KPK. Guru Besar Hukum Pidana Universitas Andalas ini pernah menjadi saksi meringankan untuk Ferdy Sambo, terdakwa kasus pembunuhan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Adapun riwayat pendidikannya adalah Sekolah Dasar Negeri I Simawang, Tanah Datar pada 1971, SMPN I Pekanbaru pada 1974, dan SMAN I Pekanbaru pada 1977.

Setelah itu, dia meraih gelar Sarjana Hukum pada 1985 di Universitas Andalas (Unand) Padang. Gelar Magister Hukum dan Doktor Ilmu Hukum berhasil ia dapatkan dari Universitas Indonesia (UI), Jakarta pada 1991 dan 2001.

8. Rezki Sri Wibowo


Dia juga salah satu anggota pansel capim KPK. Dia menjadi Dewan Pengurus Transparency International Indonesia (TII). TII merupakan salah satu chapter Transparency International, sebuah jaringan global NGO antikorupsi yang mempromosikan transparansi dan akuntabilitas kepada lembaga-lembaga negara, partai politik, bisnis, dan masyarakat sipil.

Dilansir dari laman TII, dia pernah menjabat Deputi Sekretariat Jenderal TII. Dia juga pernah bekerja di institusi keuangan dan lembaga konsultan seperti Manager Marketing and Investment Niaga Bank dan Cost and Productivity Analyst di Lippobank dan Assistant VP Investment di Bahana Artha Venture.

9. Taufik Rachman


Anggota Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) ini juga sebagai salah satu anggota pansel capim KPK. Setelah lulus S-1 Unair, dia mengenyam pendidikan di La Trobe University dan Victoria University di Australia pada 2016.

Dia menjabat Ketua Departemen di Fakultas Hukum sejak 2020. Dia juga aktif di Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi (Mahupiki) dan Unit Bantuan Hukum Unair.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4288 seconds (0.1#10.140)
pixels