Bakti Sosial di Sumba Timur, Mensos Risma Dorong Masyarakat Tingkatkan Kepedulian
loading...
A
A
A
Sejak dipimpin Risma, Kementerian Sosial mengoperasi lebih dari 7.000 pengidap katarak di seluruh Tanah Air. Karena pentingnya indra penglihatan, Kementerian Sosial juga membantu menangani 51 pengidap disabilitas netra di kabupaten tersebut secara medis maupun dari sisi pemberdayaan.
Dalam baksos ini, Kemensos juga melakukan asesmen audio terhadap 213 orang. Dari hasil asesmen tersebut, 165 penerima manfaat (PM) mendapatkan alat bantu dengar (ABD), sedangkan sisanya dinyatakan sehat. Namun, ada pula yang telinganya mengalami infeksi dan mengeluarkan cairan, sehingga harus dilakukan penyembuhan terlebih dahulu.
Baksos Kemensos yang mendapat sambutan antusias dari masyarakat Sumba Timur tersebut, juga diisi penyerahan alat bantu untuk 53 disabilitas fisik, seperti kruk, tongkat kaki tiga, berbagai kursi roda (untuk dewasa/anak, cerebral palsy, dan adaptif), kaki palsu, dan alat bantu tangan. Berbagai bantuan tersebut antara lain diserahkan di Puskesmas Lewa.
"Berbagai bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kehadiran Ibu Menteri Sosial sangat berarti bagi kami. Kehadiran Ibu, telah menambah semangat kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Kepala Puskesmas Lewa Martha Lu Ndawa.
Mensos Risma di hadapan masyarakat yang mengikuti Baksos Kemensos mengatakan, semua pihak harus terus meningkatkan kepedulian pada lingkungan sekitar. "Kenapa kegiatan ini diselenggarakan di Kecamatan Lewa? Saya berharap semua bisa saling memperhatikan. Mungkin bukan saudara kita. Seperti saya, bukan saudara langsung Bapak Ibu. Tapi sebagai Menteri Sosial, saya punya kewajiban untuk itu," kata Mensos.
Mensos mengatakan, kepedulian seseorang bisa membawa perubahan bagi orang tersebut dan bahkan lingkungan sekitarnya. Mensos menceritakan, ia mengunjungi Sumba Timur karena merespons kisah seorang anak yang sakit dan nenek yang merawatnya meninggal. Mensos pun mendatangi anak tersebut. Dari sana Mensos mengetahui ternyata ada banyak kasus lain yang membutuhkan perhatian bersama di Sumba Timur.
Berawal dari respons kasus tersebut, kini Kemensos bisa menyelenggarakan baksos yang bermanfaat bagi lebih banyak orang di Kabupaten Sumba Timur. Ratusan penerima manfaat yang terdiri dari ODGJ, pengidap katarak, pengidap kusta, dan penyandang disabilitas, menerima berbagai macam bantuan dari Kemensos. Selain itu, ada juga terapi bagi penyandang disabilitas serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, terutama lanjut usia (lansia).
Dalam baksos ini, Kemensos juga melakukan asesmen audio terhadap 213 orang. Dari hasil asesmen tersebut, 165 penerima manfaat (PM) mendapatkan alat bantu dengar (ABD), sedangkan sisanya dinyatakan sehat. Namun, ada pula yang telinganya mengalami infeksi dan mengeluarkan cairan, sehingga harus dilakukan penyembuhan terlebih dahulu.
Baksos Kemensos yang mendapat sambutan antusias dari masyarakat Sumba Timur tersebut, juga diisi penyerahan alat bantu untuk 53 disabilitas fisik, seperti kruk, tongkat kaki tiga, berbagai kursi roda (untuk dewasa/anak, cerebral palsy, dan adaptif), kaki palsu, dan alat bantu tangan. Berbagai bantuan tersebut antara lain diserahkan di Puskesmas Lewa.
"Berbagai bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kehadiran Ibu Menteri Sosial sangat berarti bagi kami. Kehadiran Ibu, telah menambah semangat kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Kepala Puskesmas Lewa Martha Lu Ndawa.
Mensos Risma di hadapan masyarakat yang mengikuti Baksos Kemensos mengatakan, semua pihak harus terus meningkatkan kepedulian pada lingkungan sekitar. "Kenapa kegiatan ini diselenggarakan di Kecamatan Lewa? Saya berharap semua bisa saling memperhatikan. Mungkin bukan saudara kita. Seperti saya, bukan saudara langsung Bapak Ibu. Tapi sebagai Menteri Sosial, saya punya kewajiban untuk itu," kata Mensos.
Mensos mengatakan, kepedulian seseorang bisa membawa perubahan bagi orang tersebut dan bahkan lingkungan sekitarnya. Mensos menceritakan, ia mengunjungi Sumba Timur karena merespons kisah seorang anak yang sakit dan nenek yang merawatnya meninggal. Mensos pun mendatangi anak tersebut. Dari sana Mensos mengetahui ternyata ada banyak kasus lain yang membutuhkan perhatian bersama di Sumba Timur.
Berawal dari respons kasus tersebut, kini Kemensos bisa menyelenggarakan baksos yang bermanfaat bagi lebih banyak orang di Kabupaten Sumba Timur. Ratusan penerima manfaat yang terdiri dari ODGJ, pengidap katarak, pengidap kusta, dan penyandang disabilitas, menerima berbagai macam bantuan dari Kemensos. Selain itu, ada juga terapi bagi penyandang disabilitas serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, terutama lanjut usia (lansia).
(zik)