Kembali Offline, Bengkel Animasi Jadi Ajang Pertukaran Ilmu

Senin, 20 Mei 2024 - 22:16 WIB
loading...
Kembali Offline, Bengkel...
Bengkel Animasi Digital Art & Creative Festival (BEAST) 2024 kembali hadir di Bandung, Sabtu (25/5/2024) mendatang. Kegiatan ini sebagai ajang pertukaran ilmu para animator. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bengkel Animasi Digital Art & Creative Festival (BEAST) 2024 kembali hadir di Bandung, Sabtu (25/5/2024) mendatang. Kegiatan ini sebagai ajang pertukaran ilmu para animator.

Acara yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Bandung kembali diselenggarakan secara offline usai pandemi Covid-19 lalu.



Sejumlah pembicara dari latar belakang industri Games, Animasi, Intellectual Property (IP), Ilustrasi, dan Komik hadir dalam kesempatan itu di antaranya Ronny Gani (CEO Bengkel Animasi & Senior Animator di film Avengers, Pacific Rim, Transformers), Shieny Aprilia (CEO Agate International), Daryl Wilson (CEO Kumata Animation Studio), Anintyas Wening (Operational Manager Brown Bag Films Bali), serta Bryan Valenza (Exclusive Color Artist Marvel Entertainment).

Ronny Gani mengatakan, Industri Digital Art & Creative di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ini terlihat banyak lahir perusahaan-perusahaan lokal yang menciptakan produk kreatif atau menyediakan jasa untuk klien mancanegara.

“Melalui event BEAST, kami berupaya menghadirkan sinergi yang lebih kuat dari seluruh stakeholder industri, khususnya pelaku bisnis dan sumber daya manusianya,” ujar Ronny.

Di sisi lain, profesional yang hadir mencoba berbagi informasi dan pengetahuan dari pengalaman mereka selama berkarier di studio animasi besar dalam dan luar negeri. Karenanya, wawasan para peserta mengembangkan bisnis dan skill mereka teruji.

“Harapannya, pertumbuhan industri bisa semakin optimal dan yang tidak kalah penting terjadi regenerasi sumber daya manusia kepada anak-anak muda untuk menjadi tenaga profesional yang pada saatnya nanti harus sanggup bersaing secara internasional,” ungkapnya.

Alasan itulah mendorong dirinya mendirikan Bengkel Animasi yang fokus dalam upaya meningkatkan kualitas animator muda melalui program-program pelatihan, pelaksanaan event, dan juga penyediaan jasa pembuatan animasi 3D.

Daryl Wilson, CEO Kumata Studio dan Ketua AINAKI (Asosiasi Industri Animasi Indonesia) serta salah satu narasumber pada event BEAST 2024 menuturkan bonus demografi Indonesia juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Sektor industri animasi yang padat karya bisa menjadi solusi dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan menghasilkan produk-produk berbasis intelektual property (IP) atau menyediakan jasa produksi animasi kepada pasar animasi lokal maupun global,” ucapnya.

AINAKI sebagai asosiasi yang mewakili pelaku industri animasi Indonesia mendukung kegiatan BEAST ini yang memiliki tujuan memberikan sosialisasi dan networking kepada para pelaku industri.

Berdasarkan data riset AINAKi menunjukkan pertumbuhan sebesar 26 persen selama 6 tahun terakhir di mana pertumbuhan studio animasi Indonesia bertumbuh sebanyak 200% per tahunnya.

Karena itu peluang kerja sama dengan berbagai pihak dalam membangun program hulu ke hilir agar sektor animasi bisa mengambil peran untuk menuju Indonesia Emas yang dicanangkan pemerintah.

Anintyas Wening, Operational Manager dari Brown Bag Films Bali, yang juga salah satu narasumber di BEAST 2024 menambahkan Brown Bag Films Bali percaya bahwa acara ini adalah kesempatan dan wadah luar biasa untuk mendukung pertumbuhan industri animasi di Indonesia.

“Kami berharap bahwa berbagi pengalaman dan insight pada event BEAST 2024 akan memberikan wawasan yang nantinya dapat memperkuat ekosistem animasi di Indonesia,” katanya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)