Soal Unicorn, Pengamat: Warning Prabowo Relevan untuk Waspada

Senin, 18 Februari 2019 - 09:29 WIB
Soal Unicorn, Pengamat: Warning Prabowo Relevan untuk Waspada
Soal Unicorn, Pengamat: Warning Prabowo Relevan untuk Waspada
A A A
JAKARTA - Salah satu topik yang dibahas dalam debat kedua Pilpres 2019 adalah tentang perkembangan bisnis digital rintisan (start up) Tanah Air yang sudah menjadi unicorn. Dalam debat, Prabowo mengingatkan perlunya kewaspadaan soal mengalirnya kekayaan ke luar negeri.

Secara substansi dalam isu unicorn, Prabowo justru berpikir dua-tiga langkah di depan Jokowi akan pentingnya kewaspadaan mengalirnya kekayaan nasional ke luar negeri. “Sepintas pernyataan ini terkesan pesimis di tengah booming internet, padahal sebenarnya itu adalah kekhawatiran yang wajar,” ujar Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) Zaenal A Budiyono, di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Pasalnya, di era digitalisasi sekarang ini, hubungan antara aktivitas ekonomi kreatif dan ownership sering kali tidak linear. Banyak studi yang menjelaskan bagaimana startup mainstream di suatu negara tidak serta-merta menyumbang keuntungan maksimal bagi negara tersebut.

“Bahkan hampir semua unicorn Indonesia juga dikuasai asing,” ujar dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

Imbasnya, dalam strategi dan pengembangan pasar, tidak lagi menjadi hak mutlak pengembang, melainkan justru dikendalikan investor. Inilah paradoks hukum pasar yang masih eksis hingga hari ini. Namun sikap waspada terhadap raksasa ekonomi luar berbeda dengan xenophobia. Xenophobia sikap anti-asing yang lebih disebabkan sentimen anti perbedaan dan cenderung bersifat irasional.

“Sementara waspada, justru tidak anti yang irasional, melainkan menyiapkan diri jangan sampai menjadi “korban” para raksasa kapitalisme yang rakus. Di situ poinnya,” terangnya.

Zaenal menganalisis tentang pertanyaan unicorn yang dilontarkan Jokowi. Menurutnya, Jokowi kembali mengulang pilihan diksi “unik” seperti unicorn untuk mengulangi kisah 2014, saat ia “menembak” Prabowo dengan TPID.

Kala itu Prabowo tidak tahu apa itu TPID, karena memang istilah ini tidak populer di media. Untungnya kali ini Prabowo memilih berhati-hati dengan pertanyaan Jokowi. Ia balik bertanya apakah unicorn yang dimaksud adalah terkait online (startup).

“Artinya ia tahu mengenai unicorn, namun tidak mau terjebak seperti 2014, sehingga mengkonfirmasi ke Jokowi,” ujar dia.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4030 seconds (0.1#10.140)