Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Rahayu Saraswati menuturkan pemilih pemula dan swing voters menginginkan calon pemimpin yang otentik, santun dan tidak menyerang pribadi tertentu.
"Memang kami sering banyak masukan kalau swing voters enggak suka melihat konfrontasi. Udah, adem ayem aja," ujar Rahayu dalam acara Koalisi Berbicara bertajuk 'Cuma Janji atau Indonesia Menang' di Media Center Prabowo Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).
Baca Juga:
Diakuinya bahwa banyak kejutan yang ditunjukkan Prabowo-Sandi pada debat perdana lalu. Salah satunya sikap santun dan humoris yang ditunjukkan pasangan calon nomor urut 02 itu.
Dia melanjutkan, Prabowo Subianto sebagai mantan Komandan Jenderal Kopassus diidentikkan dengan sosok yang terkesan tegas, galak dan menakutkan. Akan tetapi, kesan-kesan itu luntur di momen debat perdana.
"Bukan karena swing voters Pak Prabowo tidak berkonfrontasi. Memang karakter beliau itu susah sekali untuk menyerang orang lain. Terhadap musuh yang sudah ditangkap sekalipun, Pak Prabowo akan marah bila musuh itu diganggu anak buahnya," kata Anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Kendati demikian, dia menekankan bahwa kritik yang membangun harus tetap disampaikan Prabowo-Sandi atas kinerja Joko Widodo (Jokowi) dalam debat pilpres putaran berikutnya.
"Dalam hal ini mungkin kita harus mencari cara komunikasi pada saat debat ke depannya, bagaimana untuk tetap menyampaikan kritikan tanpa menuduh," ucap keponakan Prabowo Subianto itu.
(kri)