Jubir TKN: Pidato Prabowo Hanya Dipenuhi Retorika dan Miskin Gagasan

Selasa, 15 Januari 2019 - 08:04 WIB
Jubir TKN: Pidato Prabowo Hanya Dipenuhi Retorika dan Miskin Gagasan
Jubir TKN: Pidato Prabowo Hanya Dipenuhi Retorika dan Miskin Gagasan
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily ikut berkomentar terkait pidato kebangsaan yang disampaikan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta tadi malam.

Ace menyebut pidato visi-misi Prabowo selama dua jam disebutnya membaca telepromter, hanya dipenuhi retorika namun tetap klise dan miskin gagasan segar. "Prabowo tetap mengandalkan strategi 'our brand is crisis'. Dengan menilai situasi negara saat ini di tengah krisis. Semua dilihat buruk, sengsara, tertinggal, terbelakang dan tergantung. Dengan cara itu, Prabowo ingin tampil sebagai penyelamat," ujar Ace kepada SINDOnews, Selasa (15/1/2019).

Menurut Ace, penggambaran situasi seperti itu mengingatkan pada pidato Donald Trump. Prabowo terlihat berupaya menjiplak Donald Trump dalam Pemilu AS dengan mengaduk-aduk sentimen dan emosi dengan mengangkat contoh-contoh dramatis namun tidak disertai data dan fakta yang akurat.

Saat bicara soal tawaran program aksi yang akan dilakukan, kata dia, Prabowo tidak ada yang genuine. Sebagian besar yang dijanjikan sudah dikerjakan oleh Jokowi. Ace menganggap, Prabowo baru berjanji Jokowi sudah memberikan bukti. Lima fokus dan agenda aksinya banyak menjiplak program Jokowi.

Dia menilai, semua yg disampaikan Prabowo mulai stabilisasi harga, pembukaan lapangan kerja, penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan, penguatan BUMN sebagai agen pembangunan, menjaga iklim usaha, infrastruktur yang bermanfaat, kepastian hukum pada ojek online, pembenahan tata kelola BPJS, revitalisasi industri, semua sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi sehingga tidak ada yang baru.

"Prabowo mengangkat lagi soal hutang luar negeri. Padahal di era Pak Jokowi utang digunakan untuk hal-hal yang produktif. Jadi jelas prabowo hanya bermain retorika," katanya.

Dilanjutkan Ace, di balik retorika semua masyarakat menunggu apa yang membedakan program Prabowo dengan apa yang sudah dikerjakan Jokowi. Prabowo juga tidak menyampaikan bagaimana caranya. Alhasil, dua jam Prabowo berpidato justru hanya mempromosikan apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi.

Selain itu, kata Politikus Golkar itu, pidato tersebut juga menegaskan paradoks Prabowo. Berteriak menuduh terjadinya persekusi namun justru membiarkan kelompok pendukungnya sering melakukan persekusi. Berteriak minta pendukungnya tidak meghujat, mencemooh tapi, membiarkan setiap hari hoaks dan fitnah ke Jokowi bertebaran.

Berteriak soal Bhinneka Tunggal Ika namun disaat bersamaan membiarkan setiap hari pendukungnya menebar kebencian pada Jokowi dan kelompok yang berbeda. Menurutnya, pidato itu justru menampilkan paradoks Prabowo.

Terakhir, pidato Prabowo seperti menuduh TNI, Polri dan intelijen tidak netral. Ini tuduhan serius yang sesungguhnya berbahaya. Setelah timsesnya menyerang legitimasi dan independensi KPU, dalam pidatonya mantan Danjen Kopassus itu menyerang netralitas dan profesionalisme TNI dan Polri.

"Apakah ini semakin memperkuat indikasi bahwa Prabowo sedang ingin mendelegitimasi pemilu sebagai cara merespons kekalahan? Dengan mengangkat kecurangan dan ketidaknetralan KPU dan aparat keamanan. Hal ini jelas manuver yang berbahaya bagi jalannya proses demokrasi di negara kita," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7471 seconds (0.1#10.140)