Waspada Rekam Jejak Digital di Internet dan Media Sosial
loading...
A
A
A
Xenia menjelaskan, keamanan digital adalah sebuah proses memastikan penggunaan layanan digital aman dan nyaman.
”Ketika kita beraktifitas di internet, maka kita akan meninggalkan jejak. Ini yang harus menjadi perhatian. Sebagai pengguna internet, para pelajar harus terus belajar menggunakan internet secara bijak,” katanya.
Dia memberi contoh, mulai dari handphone. “Saat handphone berada dalam genggaman kita, pastikan kita menggunakannya dengan baik, tidak menggunggah postingan yang berunsur kejahatan, berita palsu dan lain sebagainya,” tuturnya.
Xenia mengajak para pelajar untuk menciptakan konten-konten yang baik. Bikinlah konten yang baik yang bermanfaat utnuk orang lain dan disenangi banyak orang,” tutur Xenia.
Aminah Swarnawati menjelaskan mengenai etika di dunia digital. Etika digital dikenal juga sebagai netiket, yaitu tata krama mengenai etika di internet. “Pastikan saat kita berinteraksi di dunia digital, sama hal nya dengan interaksi di dunia nyata dengan mengedepankan etika,” katanya.
Ruang lingkup etika, kata dia, mencakup kesadaran diri, sehingga saat kita hendak melakukan sesuatu maka harus dalam keadaan sadar dan bertanggung jawab atas hal yang kita publikasikan.
Dia mengingatkan bahwa rekam jejak digital susah dihapus, karena itu sebagai pengguna internet, pastikan kita selalu membuat postingan yang tidak merugikan orang lain maupun yang berunsur negatif.
”Internet adalah anugerah, olah karena nya bijak lah dalam menggunakan dan memanfaatkan internet sehingga diharapkan para pelajar mampu membuat karya di internet yang menginspirasi banyak orang,” ujar Aminah.
Khanza Putri, narasumber berikutnya dalam talkshow ini,berbagi pengalaman bagaimana cakap bermedia digital. Dia mengajak para pelajar memahami terlebih dahulu mengenai cara menggunakan perangkat lunak dalam landscape digital sebelum membuat konten digital.
"Terdapat dua pengetahuan dasar dalam landscape digital, pertama penggunaan perangkat lunak dan pengoperasian aplikasi yang digunakan dalam mengakses dunia digital," kata Khanza.
”Ketika kita beraktifitas di internet, maka kita akan meninggalkan jejak. Ini yang harus menjadi perhatian. Sebagai pengguna internet, para pelajar harus terus belajar menggunakan internet secara bijak,” katanya.
Dia memberi contoh, mulai dari handphone. “Saat handphone berada dalam genggaman kita, pastikan kita menggunakannya dengan baik, tidak menggunggah postingan yang berunsur kejahatan, berita palsu dan lain sebagainya,” tuturnya.
Xenia mengajak para pelajar untuk menciptakan konten-konten yang baik. Bikinlah konten yang baik yang bermanfaat utnuk orang lain dan disenangi banyak orang,” tutur Xenia.
Aminah Swarnawati menjelaskan mengenai etika di dunia digital. Etika digital dikenal juga sebagai netiket, yaitu tata krama mengenai etika di internet. “Pastikan saat kita berinteraksi di dunia digital, sama hal nya dengan interaksi di dunia nyata dengan mengedepankan etika,” katanya.
Ruang lingkup etika, kata dia, mencakup kesadaran diri, sehingga saat kita hendak melakukan sesuatu maka harus dalam keadaan sadar dan bertanggung jawab atas hal yang kita publikasikan.
Dia mengingatkan bahwa rekam jejak digital susah dihapus, karena itu sebagai pengguna internet, pastikan kita selalu membuat postingan yang tidak merugikan orang lain maupun yang berunsur negatif.
”Internet adalah anugerah, olah karena nya bijak lah dalam menggunakan dan memanfaatkan internet sehingga diharapkan para pelajar mampu membuat karya di internet yang menginspirasi banyak orang,” ujar Aminah.
Khanza Putri, narasumber berikutnya dalam talkshow ini,berbagi pengalaman bagaimana cakap bermedia digital. Dia mengajak para pelajar memahami terlebih dahulu mengenai cara menggunakan perangkat lunak dalam landscape digital sebelum membuat konten digital.
"Terdapat dua pengetahuan dasar dalam landscape digital, pertama penggunaan perangkat lunak dan pengoperasian aplikasi yang digunakan dalam mengakses dunia digital," kata Khanza.