Waspada Rekam Jejak Digital di Internet dan Media Sosial

Kamis, 25 April 2024 - 10:00 WIB
loading...
Waspada Rekam Jejak...
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI menggelar talkshow chip in bertajuk ‘Waspada Rekam Jejak Digital di Internet’ di SMA Al Huda Jakarta Barat, Rabu (24/4/2024).
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI menggelar talkshow chip in bertajuk ‘Waspada Rekam Jejak Digital di Internet’ di SMA Al Huda Jakarta Barat, Rabu (24/4/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital ini, diikuti oleh lebih dari 500 siswa.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Masyarakat Indonesia tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori ‘sedang’ dengan angka 3.49 dari 5,00.

Kegiatan literasi digital di lingkungan pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Talkshow chip in dibuka dengan sambutan dari Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia Semuel Abrijani Pangerapan yang menyampaikan pentingnya mempersiapkan talenta digital Indonesia, agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital serta memiliki kemampuan dalam menanggulangi resiko yang muncul bersama nya.

“Ada empat pilar utama literasi digital yakni Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital dan Keamanan Digital,” kata Semuel.

Sambutan berikutnya oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, secara daring. Ia menyampaikan manfaat ekonomi dalam kegiatan literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan berbasis ekonomi digital.

Menkominfo juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital, untuk mewujudkan Indonesia terkoneksi dan semakin maju.

Kegiatan ini bertujuan memberi edukasi mengenai literasi digital dengan cara yang mudah diterima siswa. Sesi talk show dimulai dengan pemutaran video animasi berjudul ‘4 Jurus Literasi Digital’. Empat jurus yang dimaksud adalah interaksi, partisipasi, kolaborasi dan kontrol diri agar para peserta didik #MakinCakapDigital.

Penjelasan mengenai literasi digital kemudian disampaikan oleh tiga narasumber, yaitu Xenia Agelica Wijayanto, Head of Centre for Publication LSPR Institute; Aminah Swarnawati, dosen Prodi Magister Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Mihammadiyah Jakarta; dan Khanza Putri, influencer dan pegiat media sosial.

Xenia menjelaskan, keamanan digital adalah sebuah proses memastikan penggunaan layanan digital aman dan nyaman.

”Ketika kita beraktifitas di internet, maka kita akan meninggalkan jejak. Ini yang harus menjadi perhatian. Sebagai pengguna internet, para pelajar harus terus belajar menggunakan internet secara bijak,” katanya.

Dia memberi contoh, mulai dari handphone. “Saat handphone berada dalam genggaman kita, pastikan kita menggunakannya dengan baik, tidak menggunggah postingan yang berunsur kejahatan, berita palsu dan lain sebagainya,” tuturnya.

Xenia mengajak para pelajar untuk menciptakan konten-konten yang baik. Bikinlah konten yang baik yang bermanfaat utnuk orang lain dan disenangi banyak orang,” tutur Xenia.

Aminah Swarnawati menjelaskan mengenai etika di dunia digital. Etika digital dikenal juga sebagai netiket, yaitu tata krama mengenai etika di internet. “Pastikan saat kita berinteraksi di dunia digital, sama hal nya dengan interaksi di dunia nyata dengan mengedepankan etika,” katanya.

Ruang lingkup etika, kata dia, mencakup kesadaran diri, sehingga saat kita hendak melakukan sesuatu maka harus dalam keadaan sadar dan bertanggung jawab atas hal yang kita publikasikan.

Dia mengingatkan bahwa rekam jejak digital susah dihapus, karena itu sebagai pengguna internet, pastikan kita selalu membuat postingan yang tidak merugikan orang lain maupun yang berunsur negatif.

”Internet adalah anugerah, olah karena nya bijak lah dalam menggunakan dan memanfaatkan internet sehingga diharapkan para pelajar mampu membuat karya di internet yang menginspirasi banyak orang,” ujar Aminah.

Khanza Putri, narasumber berikutnya dalam talkshow ini,berbagi pengalaman bagaimana cakap bermedia digital. Dia mengajak para pelajar memahami terlebih dahulu mengenai cara menggunakan perangkat lunak dalam landscape digital sebelum membuat konten digital.

"Terdapat dua pengetahuan dasar dalam landscape digital, pertama penggunaan perangkat lunak dan pengoperasian aplikasi yang digunakan dalam mengakses dunia digital," kata Khanza.

Untuk mencapai kecakapan digital, kata dia, para pengguna internet terutama pelajar, di antaranya dapat terus menggali informasi melalui mesin pencarian sepert Google dengan menggunakan kata kunci yang sesuai dan pastikan sumber yang kita gunakan adalah sumber yang kredibel dan terpercaya.

Selain itu, pahami kelebihan dan kekurangan media sosial. Komen maupun unggahan yang kita buat di media sosial tidak mudah untuk dihapus. Karena itu, pastikan kita selalu memiliki jejak digital yang baik. Saat hendak mengunggah atau memberikan komentar, tahan terlebih dahulu selama 5 detik untuk berpikir ulang, apakah kita perlu melakukan unggahan atau komentar tersebut.

“Kita dapat mencapai kecepatan digital kalau kita tahu dan paham ragam peragkat lunak yang kita gunakan dan mesin pencarian di google untuk jejak digital. Gunakanlah dengan baik,” ujar Khanza.

Dalam sesi tanya jawab antar peserta dan seluruh narasumber, seorang siswa melontarkan pertanyaan bagaimana cara yang mudah untuk melawan konten negatif dan provokasi bagi remaja yang tanpa sadar mudah terbawa arus konten negatif.

Pertanyaan ini mendapat jawaban dari Aminah Swarnawati. Menurut Aminah, literasi digital mengajarkan tentang keamanan digital yang mencakup identifikasi konten hoax. "Pastikan konten yang kita terima berasal dari sumber kredibel, serta yang tak kalah penting, jangan ikut menyebarkan berita hoax sehingga berita tersebut berhenti di diri anda. Jangan lupa, saring sebelum sharing," katanya.

Kegiatan talk show chip in merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website www.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page Literasi Digital Kominfo dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0666 seconds (0.1#10.140)