Cerita Pemudik yang Ajak Anak Usia 5 Tahun Naik Motor: Sekali Istirahat Bisa Satu Jam
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Perjalanan mudik tahun ini dirasakan berbeda oleh Febri (29) karena membawa buah hati tercinta yang baru berusia 5 tahun. Dia bersama istri dan anaknya mudik ke Kota Banjar, Jawa Barat dengan menggunakan sepeda motor.
Febri bersama keluarga kecilnya selalu mudik ke kampung halaman di setiap momen Hari Raya Idulfitri. Namun biasanya sang istri dan anaknya berangkat terlebih dahulu menggunakan bus.
"Baru tahun ini naik motor sama istri sama anak, ini usia 5 tahun. Ya paling rewel doang, kadang kasihan juga sih," kata Febri saat ditemui MNC Portal Indonesia di Jalan Nasional III, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya saat sedang beristirahat di warung makan, Sabtu (6/4/2024).
Perjalanan mudiknya dimulai pada Jumat (5/4/2024) pukul 08.00 WIB dari Cibubur, Jakarta Timur tempat ia tinggal. Febri mengestimasikan perjalan mudiknya akan ditempuh selama 15 jam untuk sampai ke kampung halaman. "Banyak istrihat tadi di jalan, sekalinya berhenti bisa satu jam lebih," katanya.
Selama perjalanan menuju Banjar, menurutnya, arus lalu lintas masih terbilang ramai lancar. Kemacetan hanya terjadi di Nagreg, Kabupaten Bandung. "Lancar aja sih tadi, cuma di Nagreg doang yang macet," sambungnya.
Sementara itu, bedasarkan pengamat MNC Portal Indonesia, para pemudik mulai ramai melintas Jalur Gentong. Tampak kekhasan pemudik sepeda motor terlihat dari barang bawaan yang dibawa dengan cara diikat pada bagian belakang kendaraan. Sedangkan barang bawaan pemudik mobil ditaruh pada bagian atas kendaraannya.
Beberapa pemudik motor juga menempelkan tulisan, yang menceritakan perjuangannya untuk mudik tahun ini.
"Bandung - Kuningan. Jangan lihat jarak jauh tapi lihatlah perjuangannya," tempel tulisan pemudik motor di bagian belakang.
Pada dini hari ini, mayoritas para pemudik motor berasal dari wilayah Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Ciamis, Pangandaran, dan Banjar karena nomor polisi yang digunakan huruf Z. Sedangkan plat nomor B masih didominasi pemudik mobil.
Febri bersama keluarga kecilnya selalu mudik ke kampung halaman di setiap momen Hari Raya Idulfitri. Namun biasanya sang istri dan anaknya berangkat terlebih dahulu menggunakan bus.
"Baru tahun ini naik motor sama istri sama anak, ini usia 5 tahun. Ya paling rewel doang, kadang kasihan juga sih," kata Febri saat ditemui MNC Portal Indonesia di Jalan Nasional III, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya saat sedang beristirahat di warung makan, Sabtu (6/4/2024).
Perjalanan mudiknya dimulai pada Jumat (5/4/2024) pukul 08.00 WIB dari Cibubur, Jakarta Timur tempat ia tinggal. Febri mengestimasikan perjalan mudiknya akan ditempuh selama 15 jam untuk sampai ke kampung halaman. "Banyak istrihat tadi di jalan, sekalinya berhenti bisa satu jam lebih," katanya.
Selama perjalanan menuju Banjar, menurutnya, arus lalu lintas masih terbilang ramai lancar. Kemacetan hanya terjadi di Nagreg, Kabupaten Bandung. "Lancar aja sih tadi, cuma di Nagreg doang yang macet," sambungnya.
Sementara itu, bedasarkan pengamat MNC Portal Indonesia, para pemudik mulai ramai melintas Jalur Gentong. Tampak kekhasan pemudik sepeda motor terlihat dari barang bawaan yang dibawa dengan cara diikat pada bagian belakang kendaraan. Sedangkan barang bawaan pemudik mobil ditaruh pada bagian atas kendaraannya.
Beberapa pemudik motor juga menempelkan tulisan, yang menceritakan perjuangannya untuk mudik tahun ini.
"Bandung - Kuningan. Jangan lihat jarak jauh tapi lihatlah perjuangannya," tempel tulisan pemudik motor di bagian belakang.
Pada dini hari ini, mayoritas para pemudik motor berasal dari wilayah Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Ciamis, Pangandaran, dan Banjar karena nomor polisi yang digunakan huruf Z. Sedangkan plat nomor B masih didominasi pemudik mobil.
(abd)