Kompetisi Peradilan Lingkungan Hidup Tingkat Dunia, Menteri LHK Singgung Perubahan Iklim

Rabu, 03 April 2024 - 14:06 WIB
loading...
Kompetisi Peradilan...
Menteri LHK Siti Nurbaya menerima kunjungan Tim Peradilan Semu Fakultas Hukum (FH) Universitas Trisakti di Jakarta. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menerima kunjungan Tim Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti di Jakarta. Kunjungan ini bertujuan meminta dukungan atas keikutsertaan mereka yang akan bertanding mewakili Indonesia pada tahap Finals of the Stetson International Environmental Moot Court Competition pada 10-13 April 2024 di Florida, Amerika Serikat (AS).

Adapun lombanya tentang hukum lingkungan yang spesifiknya membahas tentang Analisis Dampak Lingkungan/Environmental Impact Assessment dan tentang Royal Mountain Gorilla yang sudah terancam punah.

"Saya mendukung penuh anak-anak Tim Peradilan Semu dari Fakultas Hukum Trisakti ini agar bisa mengharumkan bangsa di kancah internasional. Tentu tidak mudah bisa mewakili Asia Tenggara bersama kampus ternama di Asia Tenggara lainnya dan bertanding di tingkat dunia," kata Menteri Siti dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).

Menteri Siti mengaku bangga terhadap prestasi yang ditorehkan Tim Peradilan Semu FH Trisakti ini.
Salah satu isu yang akan dibawa oleh tim pada perhelatan di AS yaitu perubahan iklim khususnya tentang NDC Indonesia.



Menteri Siti menyampaikan dalam konteks perubahan iklim, Indonesia relatif tidak ketinggalan dibanding negara lain, bahkan leading by example, baik dari target maupun capaiannya.

Bahkan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki komitmen Forestry and Other Land Use (Folu) Net Sink 2030. Artinya bahwa sebuah kondisi di mana tingkat serapan Indonesia sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030. Sektor Folu sendiri ditargetkan berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional.

"Jadi dalam konteks perubahan iklim itu kita Indonesia sudah baik. Bahkan saat ini sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Norwegia dan UK menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam mendukung implementasi Indonesia’s Folu Net Sink 2030," jelas Menteri Siti.

Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan, Folu Net Sink 2030 lahir dari tekad kita untuk membuat kerja yang sistematis dan terukur. Jadi, itu sebenarnya adalah formulasi dari semua kegiatan dan pekerjaan yang sudah kita lakukan.

"Pada dasarnya ketika praktik-praktik sektor kehutanan itu dijalankan dengan benar menurut aturan, itu sebetulnya pasti menghasilkan sesuatu yang baik, salah satunya tidak mengeluarkan emisi yang berlebihan," ujarnya.

Menteri Siti menegaskan, agenda pengendalian perubahan iklim Indonesia dilakukan atas perintah konstitusi, bukan atas perintah internasional melalui konvensi.

Disebutkan dalam Pasal 28 H Ayat (1) UUD 1945, bahwa rakyat Indonesia berhak mendapatkan lingkungan yang baik, sehingga merupakan hak konstitusional. Selain itu, Pasal 33 Ayat (3) mengatur tentang pembangunan ekonomi yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan berwawasan lingkungan.

"Kita bekerja sesuai dengan UUD 1945, terlepas dari ada konvensi atau tidak. Kita termasuk negara yang baik karena secara konstitusi tentang sustainability disebut dalam Pasal 33 UUD 1945," ungkapnya.

Pada pertemuan tersebut, Ketua Delegasi Tim Semu FH Trisakti, Muhammad Falih Nasywaan Surya, menyampaikan Tim Peradilan Semu FH Trisakti masuk dalam 5 tim terbaik dari 24 tim negara-negara Asia Tenggara pada 28th Annual Stetson International Environmental Moot Court Competition.

Tim Peradilan Semu FH Trisakti bersama empat tim lainnya akan mewakili Asia Tenggara dalam International Finals di Stetson Law yang bertempat di Gulfport, Florida, Amerika Serikat.

Keempat universitas lainnya yang masuk babak final mewakili Asia Tenggara ialah National University of Singapore, Singapore Management University, University of the Philippines, dan Ateneo de Naga University.

Selain Falih, Tim delegasi berisikan mahasiswa FH Trisakti antara lain Nariman Saleh Abdul Aziz Bakadam, Felicia Anggraeni, dan Muhammad Rokshana. Para delegasi dilatih oleh 2 orang alumni FH Trisakti yakni Bernhard Ruben Fritz Sumigar, SH., LLM. dan Maryzka Tiara Hardy, S.H. selaku coach, dengan Amalia Zuhra, sebagai dosen pendamping.

"Prestasi yang ditorehkan mahasiswa Universitas Trisakti ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk dapat meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik di tingkat nasional maupun internasional," tutupnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)