5 Pakar Temukan Sirekap Kunci Perolehan Suara, Roy Suryo: Teknologi Dibuat Kejahatan

Rabu, 20 Maret 2024 - 06:11 WIB
loading...
5 Pakar Temukan Sirekap Kunci Perolehan Suara, Roy Suryo: Teknologi Dibuat Kejahatan
Pakar Telematika Roy Suryo menjadi narasumber dalam Dialog Spesial Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (19/3/2024). Foto: iNews TV
A A A
JAKARTA - Pakar Telematika Roy Suryo mengatakan, sudah ada lima pakar yang menemukan kejanggalan dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. Lima pakar tersebut yakni Dr Leony Lidya lulusan ITB, Hairul Anas Suaidi Sekjen IA ITB, Prof Dr Sugijanto dari Unair, dan Benhard dari ITB.

"Terakhir saya. Kita masing-masing memiliki temuan bahwa ada algoritma yang dipasangkan pada sistem Sirekap," ujar Roy dalam Dialog Spesial Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (19/3/2024).



Dia membongkar beberapa sistem pada Sirekap yang disebutnya dapat membuat kesalahan dalam membaca data. Salah satunya mengunci perolehan suara pasangan calon tertentu atau sebaliknya dapat melipatgandakan perolehan suara.

"Ketika angka itu tiba-tiba bisa melonjak tajam, hasil dari OCR (Optical Character Recognizer), OMR (Optical Mark Reader) yang tadinya cuman 17 harusnya terbaca 11, tapi itu terbacanya bisa sampai 917 di Sirekap," katanya.

Meski KPU sering menyebutkan Sirekap hanyalah alat bantu, namun semua kejanggalan yang ada tidak dapat dibiarkan begitu saja.

"Faktanya itu adalah alat bantu yang pokok dan itu pakai uang negara alat bantu itu. Jadi nggak bisa dikesampingkan, miliaran lagi alat bantu itu," ujarnya.

Yang lebih parah lagi, sudah hampir dua pekan ini masyarakat tidak bisa memonitor perolehan suara di aplikasi Sirekap.

"Kita nggak bisa monitor sekarang, 2 minggu ini blackout kita nggak bisa monitor lagi, buat apa anggaran miliaran yang kemudian sekarang tidak bisa ditampilkan," kata Roy.

Dia kecewa adanya perkembangan teknologi, namun dimanfaatkan untuk berbuat kecurangan. "Jadi saya sangat menyesalkan, teknologi kok kenapa dibuat untuk kejahatan," ucapnya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0859 seconds (0.1#10.140)