Roy Suryo Sebut Ada Dugaan Suara Tidak Sah Diarahkan ke Parpol Tertentu sebelum Sirekap Ditutup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pakar Telematika Multimedia AI & OCB, Roy Suryo kembali menyinggung dugaan pengalihan suara tidak sah yang diarahkan kepada partai politik tertentu yang terjadi dalam sistem informasi rekapitulasi suara (Sirekap) Pemilu 2024.
Hal ini diketahuinya ketika beberapa hari sebelum tabulasi dan grafik yang berada di dalam Sirekap ditutup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya sedikit jump up, menariknya seminggu-dua Minggu yang lalu, sebelum tabulasi dan grafik di Sirekap ini ditutup, semua menjadi saksi bahwa suara tidak sah ini ternyata diarahkan ke Partai tertentu. Partai salah input, ya singkatannya itu," kata Roy dalam diskusi publik bertajuk 'Sirekap dan Kejahatan Pemilu, Konspirasi Politik' yang digelar Senin (18/3/2024).
Menurut dia, telah terjadi kenaikan suara yang tidak masuk akal dan di luar logika. Bahkan, kejadian ini sempat dikomentari oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi yang menyebut perolehan angkanya di luar apa yang diperkirakan.
Bahkan, setidaknya terdapat tujuh lembaga survei telah mengira bahwa partai tersebut tidak akan lolos lantaran tidak melewati ambang batas minimal parlemen atau parlementiary threshold sebesar 4 persen.
Menurutnya, hal ini juga menjadi salah satu yang perlu diawasi oleh masyarakat. Pasalnya, kenaikan suara itu nyata adanya.
"Tujuh lembaga survei meramalkan, Partai itu di bawah 3. Sekarang sudah 3,13 dan distop, kita nggak tahu karena kita nggak pernah liat Sirekapnya lagi, tau-tau nanti bisa jebluk ke atas. Karena tidak ada yang monitor. (Untuk itu) Sirekap itu harus dibuka ke publik," ujarnya.
Hal ini diketahuinya ketika beberapa hari sebelum tabulasi dan grafik yang berada di dalam Sirekap ditutup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya sedikit jump up, menariknya seminggu-dua Minggu yang lalu, sebelum tabulasi dan grafik di Sirekap ini ditutup, semua menjadi saksi bahwa suara tidak sah ini ternyata diarahkan ke Partai tertentu. Partai salah input, ya singkatannya itu," kata Roy dalam diskusi publik bertajuk 'Sirekap dan Kejahatan Pemilu, Konspirasi Politik' yang digelar Senin (18/3/2024).
Menurut dia, telah terjadi kenaikan suara yang tidak masuk akal dan di luar logika. Bahkan, kejadian ini sempat dikomentari oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi yang menyebut perolehan angkanya di luar apa yang diperkirakan.
Bahkan, setidaknya terdapat tujuh lembaga survei telah mengira bahwa partai tersebut tidak akan lolos lantaran tidak melewati ambang batas minimal parlemen atau parlementiary threshold sebesar 4 persen.
Menurutnya, hal ini juga menjadi salah satu yang perlu diawasi oleh masyarakat. Pasalnya, kenaikan suara itu nyata adanya.
"Tujuh lembaga survei meramalkan, Partai itu di bawah 3. Sekarang sudah 3,13 dan distop, kita nggak tahu karena kita nggak pernah liat Sirekapnya lagi, tau-tau nanti bisa jebluk ke atas. Karena tidak ada yang monitor. (Untuk itu) Sirekap itu harus dibuka ke publik," ujarnya.
(maf)