Pemilu 2024 dan Tiktok: Komputasional Propaganda dan Hegemoni

Sabtu, 09 Maret 2024 - 19:14 WIB
loading...
Pemilu 2024 dan Tiktok: Komputasional Propaganda dan Hegemoni
Arjuna Putra Aldino. Foto/Dok pribadi
A A A
Arjuna Putra Aldino
Ketua Umum DPP GMNI

PENGGUNAAN media sosial dalam Pemilu 2024 telah menjadi fakta yang tak bisa terelakan. Laporan We Are Social menunjukkan, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4 persen dari populasi Indonesia.

Peranan media sosial dalam Pemilu 2024 semakin penting ditengah piramida pemilih pada pemilu 2024 didominasi dari kelompok generasi Z dan milenial, yakni sebanyak 56,45 persen dari total keseluruhan pemilih. Di lain sisi, pengguna media sosial di Indonesia rata-rata dari kelompok gen-z dan milenial.

Laporan Statista mencatat, pengguna media sosial di Indonesia paling banyak yakni berusia 25-34 tahun. Posisi selanjutnya yakni pengguna berusia 18-24 tahun. Media sosial semakin memegang peranan kunci dalam pemilu 2024 ketika media sosial menjadi sumber informasi utama bagi kebanyakan anak muda dalam mengenal sosok calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Hasil survei Populix menunjukkan 28 persen anak muda menjadikan media sosial sebagai sumber utama mengenal sosok calon presiden (capres) Pemilu 2024. Tiktok menjadi media sosial paling populer di Indonesia. Menurut perusahaan riset aplikasi Business of Apps, TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Indonesia pada 2023. Tercatat, platform video pendek yang berada di bawah naungan ByteDance ini telah diunduh sebanyak 67,4 juta kali di Indonesia sepanjang tahun lalu.

Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak dunia yaitu mencapai 112,97 juta pengguna. Pengguna TikTok di Indonesia terbanyak yaitu pada kelompok usia 18-24 tahun. Maka tak heran jika para kandidat calon presiden dan wakil presiden mengeluarkan dana cukup besar untuk berkampanye di platform media sosial asal China ini. Karena dilihat dari segi jangkauan, jangkauan iklan Tiktok cukup menjanjikan.

Menurut laporan We Are Social, pada Januari 2024 iklan TikTok di Indonesia bisa menjangkau sekitar 126,83 juta audiens. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jangkauan iklan TikTok terluas ke-2 di dunia.

Dari Komputasional Propaganda Berujung Hegemoni

Hampir semua kandidat capres dan cawapres pada pemilu 2024 menggunakan media Tiktok sebagai instrumen kampanye. Namun besaran pendanaan kampanye Tiktok menentukan volume dan intensitas kampanye daring ini. Merujuk data Ad Library dari Meta Platform dalam tiga bulan terakhir (Agustus 2023-Oktober 2023), valuasi belanja iklan Prabowo menduduki peringkat pertama. Nilai transaksi belanja iklan terkait Prabowo mencapai Rp8,67 miliar. Rata-rata nilai iklan terkait dengan Prabowo dalam sebulan mencapai Rp1 miliar.

Dengan belanja sebesar ini, maka kata kunci "prabowo" dan "gemoy" mendominasi semesta Tiktok. Temuan Netray Media Monitoring menunjukan terdapat 1.070 konten dengan kata kunci "gemoy" pada periode pemantauan 24 November-4 Desember 2023. Konten video dengan kata kunci "gemoy" ini telah ditonton sebanyak 57,3 juta kali dengan total impresi mencapai 2,6 juta reaksi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1062 seconds (0.1#10.140)