Kominfo: Indeks Literasi Digital di Indonesia Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut indeks literasi digital masyarakat Indonesia meningkat. Hal itu terungkap dalam Obral Obrol Literasi Digital yang mengangkat topik "Bebas Bersuara, Ingat Etikanya!" yang diselenggarakan oleh Kominfo.
Berdasarkan riset yang dilakukan Kominfo, indeks literasi digital mengalami peningkatan, meski masih dalam skala sedang dalam pilar yang sitafnya etis.
Karena itu, harus ada kesadaran bahwa apa pun yang diunggah di media sosial (medsos) dapat menjadi jejak digital yang tak akan mudah hilang.
Dewan Pengarah Siberkreasi sekaligus dari Japelidi Novi Kurnia mengatakan, ketika berinteraksi di ruang digital berarti memiliki tanggung jawab terhadap sesama pengguna.
Menurut Novi, untuk meningkatkan kesadaran tentang etika digital perlu menjunjung tinggi identitas sebagai orang Indonesia yang ramah. Indonesia memiliki peta jalan dalam literasi digital yaitu cakap, aman, budaya, dan etis.
"Bahwa yang namanya etis bermedia digital itu penting. Karena ini panduan untuk kita sebagai warga negara yang memiliki keragaman budaya, sebagai panduan berperilaku di ruang digital," kata Novi, Minggu (3/3/2024).
Etika digital perlu ditingkatkan karena Indonesia pernah mendapatkan predikat sebagai netizen paling tidak sopan. Hal ini disebabkan karena literasi digital yang masih rendah.
Broadcaster, Joshua Nafi menyampaikan, beretika di ruang digital adalah menjaga etika komunikasi dengan adanya kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan yang dapat menjadi dasar bentuk kedewasaan dalam berinteraksi di ruang digital.
Karena itu, pentingnya etika dalam dunia digital menjadi satu hal yang tak bisa lepas dari dunia digital. Menghakimi orang lain terkadang menjadi salah satu tindakan warganet yang masih sering terjadi ketika menghadapi suatu informasi.
Berdasarkan riset yang dilakukan Kominfo, indeks literasi digital mengalami peningkatan, meski masih dalam skala sedang dalam pilar yang sitafnya etis.
Karena itu, harus ada kesadaran bahwa apa pun yang diunggah di media sosial (medsos) dapat menjadi jejak digital yang tak akan mudah hilang.
Dewan Pengarah Siberkreasi sekaligus dari Japelidi Novi Kurnia mengatakan, ketika berinteraksi di ruang digital berarti memiliki tanggung jawab terhadap sesama pengguna.
Baca Juga
Menurut Novi, untuk meningkatkan kesadaran tentang etika digital perlu menjunjung tinggi identitas sebagai orang Indonesia yang ramah. Indonesia memiliki peta jalan dalam literasi digital yaitu cakap, aman, budaya, dan etis.
"Bahwa yang namanya etis bermedia digital itu penting. Karena ini panduan untuk kita sebagai warga negara yang memiliki keragaman budaya, sebagai panduan berperilaku di ruang digital," kata Novi, Minggu (3/3/2024).
Etika digital perlu ditingkatkan karena Indonesia pernah mendapatkan predikat sebagai netizen paling tidak sopan. Hal ini disebabkan karena literasi digital yang masih rendah.
Broadcaster, Joshua Nafi menyampaikan, beretika di ruang digital adalah menjaga etika komunikasi dengan adanya kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan yang dapat menjadi dasar bentuk kedewasaan dalam berinteraksi di ruang digital.
Karena itu, pentingnya etika dalam dunia digital menjadi satu hal yang tak bisa lepas dari dunia digital. Menghakimi orang lain terkadang menjadi salah satu tindakan warganet yang masih sering terjadi ketika menghadapi suatu informasi.