BNPB Laporkan 350 Kali Bencana Melanda Selama Dua Bulan Awal Tahun 2024

Senin, 26 Februari 2024 - 19:11 WIB
loading...
BNPB Laporkan 350 Kali Bencana Melanda Selama Dua Bulan Awal Tahun 2024
BNPB melaporkan sebanyak 350 kali kejadian bencana melanda wilayah Indonesia selama dua bulan di awal atau 1 Januari hingga 26 Februari 2024. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 350 kali kejadian bencana melanda wilayah Indonesia selama dua bulan di awal atau 1 Januari hingga 26 Februari 2024.

“Jumlah kejadian bencana di Indonesia hingga 26 Februari ya, kita sudah di hampir di 2 bulan pertama tahun 2024 dan kita sudah mengalami kejadian bencana yang terlaporkan BNPB sebanyak 350 kali,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Senin (26/2/2024).



Aam sapaan akrab Abdul Muhari mengatakan bahwa jumlah kejadian bencana tersebut belum semuanya dilaporkan. Sehingga, setiap tiga bulan akan divalidasi lagi oleh BNPB. Bahkan, biasanya kejadian yang saat ini dilaporkan oleh BNPB jumlahnya 50 sampai 75% dari kejadian bencana secara riil.

“Biasanya kejadian bencana ini yang kita catat secara harian ini belum semuanya terdokumentasi. Jadi bisanya BNPB setiap tiga bulan akan melakukan validasi data lagi ke 34 provinsi, maka akan ada penyesuaian-penyesuaian yang belum terkirimkan biasanya laporan harian yang terlaporkan ini jumlahnya 50 sampai 75 persen dari kejadian yang riilnya. Ini kita lihat validasi setiap tiga bulan ini seperti apa,” jelas Aam.

Aam mengatakan kejadian bencana yang paling mendominasi selama dua bulan terakhir adalah bencana banjir. Kemudian, disusul oleh cuaca ekstrem, juga tanah longsor.

“Kita lihat kejadian banjir masih mendominasi kemudian cuaca ekstrem, tanah longsor dan seterusnya,” ucapnya.

Sementara itu, Aam melaporkan dalam seminggu terakhir per 19 hingga 25 Februari 2024, jumlah kejadian bencana yang tercatat sebanyak 27 kejadian. Dimana, kejadian banjir mendominasi dengan 16 kejadian.

“Satu minggu terakhir 19 sampai 25 Februari itu meskipun mungkin pemberitaan didominasi oleh kejadian cuaca ekstrem ya, tetapi dari data yang dilaporkan ke BNPB itu bencana dengan frekuensi paling tinggi masih bencana banjir.

Meskipun, kata Aam, cuaca ekstrem juga masih menjadi bencana yang terbanyak setelah banjir. Selain itu, Aam juga mengatakan bahwa pihaknya juga mencatat kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).



“Cuaca ekstrem mengikuti dan ini yang juga menjadi atensi kita di BNPB dalam Februari ini berturut-turut kita sudah mencatat kebakaran hutan dan lahan meskipun kita masih ada dalam musim hujan. Tapi kita setiap minggu mencatat ada laporan kebakaran hutan dan lahan meskipun dalam jumlah yang tidak signifikan,” pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)