Resmi Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN, Ini Karier AHY di Militer dan Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) . Pelantikan dilaksanakan di Istana Negara, Rabu (21/2/2024) siang.
Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan undang-undang dengan selurus-lurusnya," demikian kutipan pengambilan sumpah yang dibacakan Jokowi yang diikuti AHY.
"Demi Dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjujung etika jabatan berkerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," sambungnya.
Pada 8 Juli 2005, AHY menikah dengan Annisa Larasati Pohan, putri mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Pohan. Ketika menikah, AHY merupakan seorang perwira dengan pangkat Letnan Satu, saat itu ia berusia 27 tahun, dan Annisa berusia 24 tahun.
AHY dan Annisa Pohan dikaruniai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.
AHY diketahui merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 dan menerima penghargaan Adhi Makayasa. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, Amerika Serikat pada tahun 2011.
Kemudian AHY melanjutkan pendidikan di US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat pada 2015.
Dikutip dari berbagai sumber, dalam kedinasan militer, AHY pernah bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 2002, AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad, menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh yang penuh risiko sebagai Komandan Tim Khusus.
Pada November 2006, AHY mengemban tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A dalam menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari.
Kontingen tersebut merupakan kontingen pertama Indonesia yang dikirim untuk misi perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL).
Semasa penugasannya, AHY menginisiasi Program Mobil Pintar sebagai salah satu sarana mengurangi dampak trauma perang untuk anak-anak. Atas inisiatif ini, AHY dianugerahi Army Service Distinction Medal dari pimpinan Angkatan Bersenjata Libanon.
Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, AHY mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007.
Pada tahun tersebut, AHY mengikuti kursus Scuba Divers TNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. AHY juga memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad dalam Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata.
Jabatan kedinasan militer AHY berakhir saat ia diberhentikan dengan hormat karena mengundurkan diri dari TNI pada 2016 saat berpangkat Mayor.
AHY kemudian mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur DKI pada 2017. Ada tiga pasangan calon yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, dan AHY bersama Silviana Murni.
Suara yang diraup AHY-Sylviana Murni saat itu jauh tertinggal dari kompetitornya, sehingga putaran kedua Pilgub DKI 2017 diikuti Anies-Sandi dan Ahok-Djarot. Kontestasi akhirnya dimenangkan Anies-Sandi.
Pada 2020, AHY resmi menjadi Ketum DPP Partai Demokrat 2020-2025 menggantikan ayah kandungnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). AHY terpilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Kongres ke-V Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta pada 15 Maret 2020.
AHY sempat diisukan berpasangan dengan Anies Baswedan dalam bursa Pilpres 2024. Namun karena dinamika politik, Anies Baswedan akhirnya berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sedangkan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY bergabung dalam partai politik pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan undang-undang dengan selurus-lurusnya," demikian kutipan pengambilan sumpah yang dibacakan Jokowi yang diikuti AHY.
"Demi Dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjujung etika jabatan berkerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," sambungnya.
Karier AHY
Lahir di Bandung, 10 Agustus 1978, AHY merupakan putra pertama dari Presiden ke-6 RI Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan (almh) Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono).Pada 8 Juli 2005, AHY menikah dengan Annisa Larasati Pohan, putri mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Pohan. Ketika menikah, AHY merupakan seorang perwira dengan pangkat Letnan Satu, saat itu ia berusia 27 tahun, dan Annisa berusia 24 tahun.
AHY dan Annisa Pohan dikaruniai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.
AHY diketahui merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 dan menerima penghargaan Adhi Makayasa. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, Amerika Serikat pada tahun 2011.
Kemudian AHY melanjutkan pendidikan di US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat pada 2015.
Dikutip dari berbagai sumber, dalam kedinasan militer, AHY pernah bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 2002, AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad, menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh yang penuh risiko sebagai Komandan Tim Khusus.
Pada November 2006, AHY mengemban tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A dalam menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari.
Kontingen tersebut merupakan kontingen pertama Indonesia yang dikirim untuk misi perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL).
Semasa penugasannya, AHY menginisiasi Program Mobil Pintar sebagai salah satu sarana mengurangi dampak trauma perang untuk anak-anak. Atas inisiatif ini, AHY dianugerahi Army Service Distinction Medal dari pimpinan Angkatan Bersenjata Libanon.
Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, AHY mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007.
Pada tahun tersebut, AHY mengikuti kursus Scuba Divers TNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. AHY juga memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad dalam Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata.
Jabatan kedinasan militer AHY berakhir saat ia diberhentikan dengan hormat karena mengundurkan diri dari TNI pada 2016 saat berpangkat Mayor.
AHY kemudian mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur DKI pada 2017. Ada tiga pasangan calon yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, dan AHY bersama Silviana Murni.
Suara yang diraup AHY-Sylviana Murni saat itu jauh tertinggal dari kompetitornya, sehingga putaran kedua Pilgub DKI 2017 diikuti Anies-Sandi dan Ahok-Djarot. Kontestasi akhirnya dimenangkan Anies-Sandi.
Pada 2020, AHY resmi menjadi Ketum DPP Partai Demokrat 2020-2025 menggantikan ayah kandungnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). AHY terpilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Kongres ke-V Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta pada 15 Maret 2020.
AHY sempat diisukan berpasangan dengan Anies Baswedan dalam bursa Pilpres 2024. Namun karena dinamika politik, Anies Baswedan akhirnya berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sedangkan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY bergabung dalam partai politik pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
(abd)