Ketua YLBHI Respons Prabu Revolusi soal Guru Besar Kritik Jokowi: Dianggap Semua Orang seperti Dia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur menilai pernyataan Prabu Revolusi sebagai bentuk kesesatan berpikir. Pandangan Prabu terhadap sikap para guru besar yang ramai-ramai mengkritik Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menunjukkan bahwa dia adalah seorang partisan.
Hal ini disampaikan Muhammad Isnur menanggapi pernyataan video Prabu Revolusi terkait terus bermunculannya guru besar dan sivitas akademika perguruan tinggi di Tanah Air menyampaikan kritik ke Presiden Jokowi. Prabu memandang tidak elok kampus dicampuradukan dengan kepentingan politik.
Isnur menjelaskan, video pernyataan Prabu Revolusi sebagai bentuk tuduhan yang tidak berdasar. Lantaran tidak ada verifikasi, Isnur menjelaskan pernyataan Prabu itu hanya menggunakan ukuran standar pada pribadinya sendiri.
"Pernyataan Prabu itu sebagai pernyataan yang sangat tidak berdasar dan halusinasi, tanpa melakukan cek verifikasi kepada para guru besar. Saya menduga ini adalah karakter atau cara-cara kebiasaan yang dia lakukan ketika ingin mempengaruhi orang," ujar Alumnus Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Kamis (8/2/2024).
Isnur menjelaskan kritik Prabu Revolusi atas kelompok sivitas akademika tersebut dengan pandangan pribadinya yang berbentuk partisan, atau adanya keberpihakan. Prabu Revolusi, lanjut Isnur, hanya secara gampang menilai orang lain seperti yang ada dalam kehidupannya semata.
"Dianggapnya semua orang seperti dia, yang partisan. Dianggapnya semua orang itu bisa dibayar seperti dirinya. Jadi dia mengukur orang lain dengan kacamata dirinya, standar yang ada pada dirinya. Jadi itu kesesatan berpikir yang sangat nyata ada padanya," katanya.
Karena itu, Isnur mempertanyakan apakah Prabu Revolusi dapat membuktikan pernyataannya yang mengkritisi para guru besar dan sivitas akademika, sebagai fakta.
"Harusnya Prabu bisa tidak membuktikan Prof Tuti, Prof Kuncoro itu partisan. Coba cek. Kalau dia tidak bisa menbuktikan, berarti dia melakukan kebohongan publik atau penyebaran hoaks," kata Isnur.
Untuk diketahui, Prabu Revolusi menilai pernyataan sikap para sivitas akademika dan guru besar yang mengkritisi Presiden (Jokowi) sebagai sikap partisan. Menurut Prabu, tindakan guru besar dan akademisi tersebut sebagai tindakan yang tidak elok.
"Bagi saya sangat tidak elok ketika kampus dicampuradukkan dengan kepentingan politik, apalagi jika tidak secara resmi mewakili kampus," tutur Prabu.
Hal ini disampaikan Muhammad Isnur menanggapi pernyataan video Prabu Revolusi terkait terus bermunculannya guru besar dan sivitas akademika perguruan tinggi di Tanah Air menyampaikan kritik ke Presiden Jokowi. Prabu memandang tidak elok kampus dicampuradukan dengan kepentingan politik.
Isnur menjelaskan, video pernyataan Prabu Revolusi sebagai bentuk tuduhan yang tidak berdasar. Lantaran tidak ada verifikasi, Isnur menjelaskan pernyataan Prabu itu hanya menggunakan ukuran standar pada pribadinya sendiri.
"Pernyataan Prabu itu sebagai pernyataan yang sangat tidak berdasar dan halusinasi, tanpa melakukan cek verifikasi kepada para guru besar. Saya menduga ini adalah karakter atau cara-cara kebiasaan yang dia lakukan ketika ingin mempengaruhi orang," ujar Alumnus Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Kamis (8/2/2024).
Isnur menjelaskan kritik Prabu Revolusi atas kelompok sivitas akademika tersebut dengan pandangan pribadinya yang berbentuk partisan, atau adanya keberpihakan. Prabu Revolusi, lanjut Isnur, hanya secara gampang menilai orang lain seperti yang ada dalam kehidupannya semata.
"Dianggapnya semua orang seperti dia, yang partisan. Dianggapnya semua orang itu bisa dibayar seperti dirinya. Jadi dia mengukur orang lain dengan kacamata dirinya, standar yang ada pada dirinya. Jadi itu kesesatan berpikir yang sangat nyata ada padanya," katanya.
Karena itu, Isnur mempertanyakan apakah Prabu Revolusi dapat membuktikan pernyataannya yang mengkritisi para guru besar dan sivitas akademika, sebagai fakta.
Baca Juga
"Harusnya Prabu bisa tidak membuktikan Prof Tuti, Prof Kuncoro itu partisan. Coba cek. Kalau dia tidak bisa menbuktikan, berarti dia melakukan kebohongan publik atau penyebaran hoaks," kata Isnur.
Untuk diketahui, Prabu Revolusi menilai pernyataan sikap para sivitas akademika dan guru besar yang mengkritisi Presiden (Jokowi) sebagai sikap partisan. Menurut Prabu, tindakan guru besar dan akademisi tersebut sebagai tindakan yang tidak elok.
"Bagi saya sangat tidak elok ketika kampus dicampuradukkan dengan kepentingan politik, apalagi jika tidak secara resmi mewakili kampus," tutur Prabu.
(abd)