Jumhur Hidayat Terima Keris untuk Melawan Kecurangan Pemilu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Co Captain Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) Jumhur Hidayat menghadiri deklarasi warga Kabupaten Sukabumi dari kelompok buruh, mahasiswa, UMKM, dan komunitas pekerja seni. Dalam acara yang digelar di Wisma Delima, Parung Kuda, Sukabumi, Sabtu (3/2/2024) itu, Jumhur menerima cendera mata dalam bentuk keris.
Jumhur mengatakan, cendera mata itu merupakan simbol untuk melawan kecurangan dalam Pilpres 2024 atau yang kemungkinan terjadi saat pemungutan suara pada 14 Februari mendatang. Dia berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan masyarakat Sukabumi untuk memilih Amin. "Ini menjadi energi baru untuk kemenangan Amin di Jabar," ujarnya.
Ia meminta warga Sukabumi tidak memilih calon pemimpin yang tidak bisa merealisasikan janji. Ketua Umum KSPSI itu menyarankan warga untuk melihat rekam jejak calon presiden. Dia mencontohkan Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta menaikkan UMR lebih tinggi 6-7 kali dari UMR nasional dengan dasar Pergub bukan UU Omnibus Law.
"Jadi, kalau Amin menang apa yang diharapkan rakyat terutama kaum buruh Sukabumi akan tercapai. Kita tidak perlu takut, dan jangan mau dibodohin saja," kata Jumhur.
Adapun salah satu poin deklarasi dukungan warga Sukabumi kepada Amin tersebut juga melawan kecurangan pemilu. "Kami akan berjuang memenangkan Amin di Sukabumi, dan melawan kecurangan dalam pilpres," demikian bunyi salah satu poin deklarasi yang dibacakan secara bersama-sama peserta pertemuan di Wisma Delima, Parung Kuda, Sukabumi.
Ketua DPC GSBI Sukabumi Dadeng Najarudin mengatakan, warga khususnya kaum buruh di Sukabumi tegak lurus dengan mendukung Amin. "Jadi ini bukan soal euforia saja, tetapi untuk melanjutkan perjuangan menolak UU Ciptaker," tegas Dadeng.
Dadeng menilai keterlaluan jika buruh tidak mendukung Amin. Karena itu, ia berani pasang target suara Amin di Sukabuni, khususnya kaum buruh minimal 75 persen. "Kapan lagi buruh punya harapan," pungkas Dedeng.
Acara deklarasi warga Sukabumi untuk Amin itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh buruh nasional, yaitu Rudi HB Dhamam (GSBI), Sunarti (SBSI 92), Daeng Wahidin (PPMI), dan Djoko Heriyono (SPN). Selain itu hadir juga tokoh-tokoh dari partai pengusung Amin di Sukabumi.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Jumhur mengatakan, cendera mata itu merupakan simbol untuk melawan kecurangan dalam Pilpres 2024 atau yang kemungkinan terjadi saat pemungutan suara pada 14 Februari mendatang. Dia berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan masyarakat Sukabumi untuk memilih Amin. "Ini menjadi energi baru untuk kemenangan Amin di Jabar," ujarnya.
Ia meminta warga Sukabumi tidak memilih calon pemimpin yang tidak bisa merealisasikan janji. Ketua Umum KSPSI itu menyarankan warga untuk melihat rekam jejak calon presiden. Dia mencontohkan Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta menaikkan UMR lebih tinggi 6-7 kali dari UMR nasional dengan dasar Pergub bukan UU Omnibus Law.
"Jadi, kalau Amin menang apa yang diharapkan rakyat terutama kaum buruh Sukabumi akan tercapai. Kita tidak perlu takut, dan jangan mau dibodohin saja," kata Jumhur.
Adapun salah satu poin deklarasi dukungan warga Sukabumi kepada Amin tersebut juga melawan kecurangan pemilu. "Kami akan berjuang memenangkan Amin di Sukabumi, dan melawan kecurangan dalam pilpres," demikian bunyi salah satu poin deklarasi yang dibacakan secara bersama-sama peserta pertemuan di Wisma Delima, Parung Kuda, Sukabumi.
Ketua DPC GSBI Sukabumi Dadeng Najarudin mengatakan, warga khususnya kaum buruh di Sukabumi tegak lurus dengan mendukung Amin. "Jadi ini bukan soal euforia saja, tetapi untuk melanjutkan perjuangan menolak UU Ciptaker," tegas Dadeng.
Dadeng menilai keterlaluan jika buruh tidak mendukung Amin. Karena itu, ia berani pasang target suara Amin di Sukabuni, khususnya kaum buruh minimal 75 persen. "Kapan lagi buruh punya harapan," pungkas Dedeng.
Acara deklarasi warga Sukabumi untuk Amin itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh buruh nasional, yaitu Rudi HB Dhamam (GSBI), Sunarti (SBSI 92), Daeng Wahidin (PPMI), dan Djoko Heriyono (SPN). Selain itu hadir juga tokoh-tokoh dari partai pengusung Amin di Sukabumi.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(rca)