Cerita Mahfud soal Rezim Soeharto: Sekuat Apa Pun, Kalau Melawan Rakyat Jatuh

Sabtu, 03 Februari 2024 - 16:34 WIB
loading...
Cerita Mahfud soal Rezim Soeharto: Sekuat Apa Pun, Kalau Melawan Rakyat Jatuh
Capres dan Cawapres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menghadiri acara Alumni UI Bersama Ganjar-Mahfud, Sabtu (3/2/2024). Foto/MPI/Widya Michella
A A A
JAKARTA - Capres dan Cawapres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menghadiri acara Alumni UI Bersama Ganjar-Mahfud, di Atrium One BelPark Mall, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024).

Acara ini merupakan wujud nyata dukungan dan kepercayaan basis kelompok intelektual dan akademisi dari salah satu perguruan tinggi terkemuka di tanah air, Alumni Universitas Indonesia, bagi putra terbaik bangsa, Ganjar-Mahfud, sebagai pemimpin bangsa selama lima tahun ke depan.

Berdasarkan pantauan MNC Portal, Mahfud mendatangi acara pada pukul 13.07 WIB. Dirinya disambut oleh ratusan alumni UI yang menggunakan kaos berwarna kuning dengan tulisan "We Are Alumni UI for NKRI".

Pada kesempatan itu, dia bercerita mengenai rezim Soeharto yang berkuasa hingga 32 tahun. Walaupun semua alat negara tunduk kepadanya, tapi tetap dijatuhkan oleh rakyat Indonesia.

"Dulu kita masih ingat Pak Harto luar biasa kuatnya semua tunduk, apalagi TNI-Polri semua waktu itu tunduk. Sekuat itu pun kalau melawan aspirasi rakyat jatuh dalam waktu dekat itu yang dialami Pak Harto,"ucapnya.



Bahkan dalam Rapat Paripurna ke-10 MPR RI pada 10 Maret 1998 sebanyak 923 dari seribu anggota MPR sepakat memilih Soeharto sebagai Presiden RI periode 1998-2003. Namun Soeharto tetap berhasil dilengserkan oleh segenap rakyat Indonesia.

"Ada seribu anggota MPR yang mewakili seluruh rakyat Indonesia itu menyatakan hanya Pak Harto yang memimpin Indonesia dan tidak ada satupun yang kritik di MPR kecuali gerakan-gerakan sipil society pada waktu itu," ucap dia.

Oleh karena itu, dia mengingatkan perlunya demokrasi bermartabat yang dilandasi oleh etika dan moral. Jika tidak maka demokrasi akan digunakan untuk melancarkan pelanggaran-pelanggaran hukum dan berbahaya bagi Indonesia.

"Yang kita perjuangkan adalah demokrasi yang bermartabat, substantif. Kalau orang tidak punya etika dan moral apapun bisa dilakukan atas nama hukum, selalu menemukan alasan untuk menggunakan pelanggaran-pelanggaran hukum dan itu berbahaya bagi masa depan Indonesia," tutur Mahfud yang kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi Tanah Air Beta.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)