Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Jubir TPN Sebut Jadi Teladan Junjung Tinggi Etika Politik

Jum'at, 02 Februari 2024 - 13:37 WIB
loading...
Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Jubir TPN Sebut Jadi Teladan Junjung Tinggi Etika Politik
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD secara terbuka menyatakan diri mundur dari Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (31/1/2024). Foto/TPN
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD secara terbuka menyatakan diri mundur dari Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (31/1/2024).

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (Jubir TPN) Ganjar-Mahfud, Iwan Setiawan menyambut baik keputusan Mahfud tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut diambil untuk menghindari konflik kepentingan sebab Mahfud juga merupakan salah satu peserta Pilpres 2024.

"Mahfud MD mundur karena menghindari conflict of interest menjelang Pilpres 2024," ujar Iwan Setiawan di Jakarta, Kamis (1/2/2024).



"Saya memuji sikap dan keputusan Mahfud MD ini, sangat luar biasa. Beliau menunjukkan bahwa etika berbangsa ini lebih tinggi daripada mempertahankan jabatan dan kekuasaan," sambungnya.

Menurut Iwan, Mahfud telah memberikan contoh dan teladan yang baik bagi kemajuan demokrasi Indonesia dan bagi anak bangsa tentang menjunjung tinggi etika dalam proses politik.

"Ini juga sekaligus contoh bagi para menteri dan kepala daerah yang masih mempertahankan jabatannya. Sementara mereka juga peserta dalam kompetisi pemilu," papar alumni Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini.

Dia pun menantang Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan sekaligus Capres Nomor Urut 2 untuk mundur dari jabatannya. Begitupun dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang kini jadi Cawapres Nomor Urut 2, serta Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Cawapres Nomor Urut 1 yang juga masih duduk di pimpinan DPR.

"Berani tidak Prabowo, Gibran dan Cak Imin mundur dari jabatannya juga selaku pejabat negara?" tantangnya.



Menurutnya, hal tersebut juga penting agar pertarungan di Pilpres ini fair dan tanpa konflik kepentingan.

"Sekaligus menunjukkan pada anak bangsa bahwa etika berbangsa lebih tinggi daripada mempertahankan kekuasaan dan berkuasa," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3225 seconds (0.1#10.140)