Jumlah Paskibraka Tahun Ini Dipangkas, Menpora Minta Semangat Kemerdekaan Tidak Kendur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali meninjau latihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka ) 2020 di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON), Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020). Menpora menyebut peringatan HUT RI tahun ini berbeda karena keberadaan pandemi virus Corona.
Didampingi Kasgartap I/Jakarta, Brigadir Jenderal TNI Syafruddin dan Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam, Menpora menyaksikan langsung proses latihan penaikan dan penurunan bendera. Menpora Zainudin Amali juga memastikan kondisi delapan anggota Paskibraka dalam keadaan sehat. (Baca juga: Elektabilitas Prabowo Klimaks, Pilpres 2024 Diprediksi Diikuti Tiga Paslon)
Pelaksanaan latihan gabungan bersama TNI dan Polri tahun ini berbeda, karena dilakukan secara lebih ketat dengan adanya protokol kesehatan COVID-19. Delapan anggota Paskibraka tahun 2020 yang terlibat langsung dalam proses latihan semua menjalani tes kesehatan, mengenakan masker, dan saling menjaga jarak.
"Paskibraka menjalani latihan seperti biasa meskipun dengan jumlah yang berbeda dari tahun sebelumnya. Dan semua juga dibatasi," kata Menpora.
Meski berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, paskibraka diharapkan tetap semangat memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Kata Zainudin, kemampuan beradaptasi dan rasa optimistis adalah kunci yang harus dipegang dalam kondisi seperti sekarang.
"Hal penting yang ingin saya sampaikan, dalam situasi pandemi ini semangat kita untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia harus tetap semangatnya. Bentuknya dan pelaksanaanya kita sesuaikan dengan situasi kondisi yang ada. Pak presiden dalam arahannya kepada kami bahwa tidak boleh ada satu kementerian pun yang kedor jadi kita harus optimis, harus semangat untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia ini," tutur Zainudin.
Sementara itu, Kasgartap I/Jakarta, Brigadir Jenderal TNI Syafruddin menyampaikan bahwa yang berbeda untuk latihan gabungan Paskibraka 2020 ini hanya jumlahnya yang tidak terlalu melibatkan banyak orang dengan mematuhi protokol kesehatan. (Baca juga: Tjahjo Blak-blakan Sebut 5 Gubernur Mulai Investasi Jadi Capres-Cawapres)
“Kalau secara teknis latihanya tidak ada yang berubah, hanya jumlah orangnya yang terlibat di lapangan agak berkurang. Dan selama menjalani proses latihan, semua menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," kata Syafruddin.
Didampingi Kasgartap I/Jakarta, Brigadir Jenderal TNI Syafruddin dan Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam, Menpora menyaksikan langsung proses latihan penaikan dan penurunan bendera. Menpora Zainudin Amali juga memastikan kondisi delapan anggota Paskibraka dalam keadaan sehat. (Baca juga: Elektabilitas Prabowo Klimaks, Pilpres 2024 Diprediksi Diikuti Tiga Paslon)
Pelaksanaan latihan gabungan bersama TNI dan Polri tahun ini berbeda, karena dilakukan secara lebih ketat dengan adanya protokol kesehatan COVID-19. Delapan anggota Paskibraka tahun 2020 yang terlibat langsung dalam proses latihan semua menjalani tes kesehatan, mengenakan masker, dan saling menjaga jarak.
"Paskibraka menjalani latihan seperti biasa meskipun dengan jumlah yang berbeda dari tahun sebelumnya. Dan semua juga dibatasi," kata Menpora.
Meski berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, paskibraka diharapkan tetap semangat memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Kata Zainudin, kemampuan beradaptasi dan rasa optimistis adalah kunci yang harus dipegang dalam kondisi seperti sekarang.
"Hal penting yang ingin saya sampaikan, dalam situasi pandemi ini semangat kita untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia harus tetap semangatnya. Bentuknya dan pelaksanaanya kita sesuaikan dengan situasi kondisi yang ada. Pak presiden dalam arahannya kepada kami bahwa tidak boleh ada satu kementerian pun yang kedor jadi kita harus optimis, harus semangat untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia ini," tutur Zainudin.
Sementara itu, Kasgartap I/Jakarta, Brigadir Jenderal TNI Syafruddin menyampaikan bahwa yang berbeda untuk latihan gabungan Paskibraka 2020 ini hanya jumlahnya yang tidak terlalu melibatkan banyak orang dengan mematuhi protokol kesehatan. (Baca juga: Tjahjo Blak-blakan Sebut 5 Gubernur Mulai Investasi Jadi Capres-Cawapres)
“Kalau secara teknis latihanya tidak ada yang berubah, hanya jumlah orangnya yang terlibat di lapangan agak berkurang. Dan selama menjalani proses latihan, semua menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," kata Syafruddin.
(kri)