DPR Minta Erick Thohir Bongkar Mafia Impor Bahan Baku Obat

Kamis, 30 April 2020 - 19:46 WIB
loading...
DPR Minta Erick Thohir Bongkar Mafia Impor Bahan Baku Obat
Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka ke publik, siapa saja mafia impor bahan baku obat dan alat-alat kesehatan.

Hal tersebut dikatakan Nabil menyikapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui bahwa Indonesia masih ketergantungan bahan baku obat impor.

"Erick Thohir harus membuka secara jelas dan memberikan data ke KPK, agar pernyataannya konkret. Dia seharusnya tidak hanya berkomentar, tapi juga selayaknya mengungkapkan data. Karena jika tidak langsung ditangani KPK, bisa menjadi bola liar. Kita semua ingin masalah ini terang benderang," ujar Nabil Haroen kepada SINDOnews, Kamis (30/4/2020).( )

Beberapa waktu lalu Erick Thohir mengungkapkan kecurigaanya ada mafia terkait bahan baku obat dan alat kesehatan yang hingga kini masih impor. Padahal Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi barang-barang tersebut.

Nabil melanjutkan, Indonesia harus berjaya di bidang obat herbal. "Kita punya khazanah tanaman dan rempah-rempah yang sangat bagus untuk obat herbal," ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.( )

Dia melanjutkan, memori jalur rempah nusantara, menjadi bukti bahwa negara kepulauan Indonesia adalah surga bagi penikmat obat herbal. "Dengan dukungan riset dan iklim usaha yang sehat, obat herbal Indonesia harusnya bisa memasok pasar internasional," ujarnya.

Di samping itu, dia mengatakan, pemerintah Indonesia harus mendorong riset-riset bidang medis, agar kita mengurangi bahan baku obat.

"Indonesia memiliki kekayaan tanaman-tanaman berkhasiat, yang menjadi bahan obat. Juga, aneka kekayaan laut yang bisa dikembangkan sebagai bahan baku obat. Indonesia seharusnya ekspor bahan baku obat, bukan hanya impor,"tuturnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3882 seconds (0.1#10.140)