Indikasi Kecurangan Menguat, Publik Bergerak Kawal Pemilu 2024
loading...
A
A
A
Menurutnya, tokoh dan masyarakat tidak akan diam. Karena itu, presiden juga diminta peka dan mendengarkan kritikan. "Dengan adanya pernyataan, berarti memang sedang ada tanda-tanda bahwa presiden sudah tidak netral lagi. Pernyataan itu juga menjadi warning bagi presiden agar jangan cawe-cawe dalam pilpres ini," katanya.
Koalisi 01 dan 03
Upaya mengawal potensi kecurangan Pemilu 2024 juga telah mendorong koalisi kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD melakukan komunikasi intensif. Ia memprediksi komunikasi kedua kubu akan berlanjut hingga putaran kedua untuk berkoalisi jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
"Saya kira dengan membuka ruang komunikasi tersebut pertanda bahwa mereka yakin akan masuk putaran kedua sehingga perlu ada penjajakan untuk membangun koalisi bersama," katanya.
Prof Lili yakin bahwa komunikasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dan Timnas Amin tidak hanya terkait potensi terjadinya kecurangan pemilu tapi sebagai dialog awal untuk mencari titik temu dan penyamaan persepsi untuk bersama-sama memenangkan kompetisi.
"Nampaknya mereka lebih awal membangun komunikasi agar jangan sampai didahului oleh kandidat lain, yang kemungkinan juga akan mengajaknya," kata Lili.
Komunikasi awal seperti ini bisa menjadi modal langkah selanjutnya. "Komunikasi awal ini ada titik temu, dapat menjadi modal untuk langkah selanjutnya dalam membangun koalisi. Dengan kata lain, mencoba untuk "mengikatnya" lebih dulu agar tidak lari ke kandidat lain," katanya.
Koalisi 01 dan 03
Upaya mengawal potensi kecurangan Pemilu 2024 juga telah mendorong koalisi kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD melakukan komunikasi intensif. Ia memprediksi komunikasi kedua kubu akan berlanjut hingga putaran kedua untuk berkoalisi jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
"Saya kira dengan membuka ruang komunikasi tersebut pertanda bahwa mereka yakin akan masuk putaran kedua sehingga perlu ada penjajakan untuk membangun koalisi bersama," katanya.
Prof Lili yakin bahwa komunikasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dan Timnas Amin tidak hanya terkait potensi terjadinya kecurangan pemilu tapi sebagai dialog awal untuk mencari titik temu dan penyamaan persepsi untuk bersama-sama memenangkan kompetisi.
"Nampaknya mereka lebih awal membangun komunikasi agar jangan sampai didahului oleh kandidat lain, yang kemungkinan juga akan mengajaknya," kata Lili.
Komunikasi awal seperti ini bisa menjadi modal langkah selanjutnya. "Komunikasi awal ini ada titik temu, dapat menjadi modal untuk langkah selanjutnya dalam membangun koalisi. Dengan kata lain, mencoba untuk "mengikatnya" lebih dulu agar tidak lari ke kandidat lain," katanya.
(abd)