Diaz Hendropriyono Tantang Parpol Berani Recycle Sampah Baliho Kampanye
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menantang partai politik (parpol) melakukan recycle atau pengolahan sampah spanduk dan baliho kampanye Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Diaz saat menerima penghargaan The Rising Ecostar dari Indonesia Green Awards (IGA) di Jakarta. Penghargaan itu diberikan kepada Diaz dalam rangka memasuki tahun ke-15, La Tofi School of Social Responsibility sebagai pelaksana.
Dalam kesempatan itu, Diaz memberikan perhatian sekaligus pesan kepada partai politik yang tengah berkontestasi di Pemilu 2024. "Saya melihat ada penghargaan untuk perusahaan yang sudah go green, BUMN, swasta, tapi kita lihat suasana lagi pemilu. Kita coba tantang pemberi award, bisa nggak memberikan award dan meminta partai politik untuk go geen, mau diapakan baliho-baliho kampanye ini. Apakah mereka bisa recycle," katanya, Rabu (17/1/2024) malam.
Turut disinggung La Tofi selaku Chairman La Tofi School of Social Responsibility terkait peluncuran buku Dangerous Humans. "Setelah meluncurkan Dangerous Humans, beliau menantang para kandidat presiden. Pilih presiden yang peduli lingkungan hidup, yang peduli ekologi," ungkap La Tofi saat sambutan.
Kemudian, sambutan tersebut ditanggapi Diaz dengan menyebut penghargaan yang diterimanya bukan untuk dirinya. "Tadi benar Pak La Tofi, terkait buku saya Dangerous Humans. Saya menulis mengenai ecopreneur yang mempunyai tujuan untuk menyelamatkan bumi. Penghargaan ini untuk mereka para ecopreneurs yang ada di buku itu," ucap Diaz usai menerima penghargaan.
Malam penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) yang dilaksanakan di Bali Room - Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta secara tahunan ini diikuti lebih dari 92 perusahaan dengan 155 program yang dievaluasi.
Penerima penghargaan The Rising Ecostar selain Diaz adalah pegiat lingkungan Nadia Mulya serta PT Borneo Indobara. Kemudian penerima penghargaan Ecostar Of The Year di antaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Pandawara Group, dan Kabupaten Banyumas.
Hal itu disampaikan Diaz saat menerima penghargaan The Rising Ecostar dari Indonesia Green Awards (IGA) di Jakarta. Penghargaan itu diberikan kepada Diaz dalam rangka memasuki tahun ke-15, La Tofi School of Social Responsibility sebagai pelaksana.
Dalam kesempatan itu, Diaz memberikan perhatian sekaligus pesan kepada partai politik yang tengah berkontestasi di Pemilu 2024. "Saya melihat ada penghargaan untuk perusahaan yang sudah go green, BUMN, swasta, tapi kita lihat suasana lagi pemilu. Kita coba tantang pemberi award, bisa nggak memberikan award dan meminta partai politik untuk go geen, mau diapakan baliho-baliho kampanye ini. Apakah mereka bisa recycle," katanya, Rabu (17/1/2024) malam.
Turut disinggung La Tofi selaku Chairman La Tofi School of Social Responsibility terkait peluncuran buku Dangerous Humans. "Setelah meluncurkan Dangerous Humans, beliau menantang para kandidat presiden. Pilih presiden yang peduli lingkungan hidup, yang peduli ekologi," ungkap La Tofi saat sambutan.
Kemudian, sambutan tersebut ditanggapi Diaz dengan menyebut penghargaan yang diterimanya bukan untuk dirinya. "Tadi benar Pak La Tofi, terkait buku saya Dangerous Humans. Saya menulis mengenai ecopreneur yang mempunyai tujuan untuk menyelamatkan bumi. Penghargaan ini untuk mereka para ecopreneurs yang ada di buku itu," ucap Diaz usai menerima penghargaan.
Malam penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) yang dilaksanakan di Bali Room - Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta secara tahunan ini diikuti lebih dari 92 perusahaan dengan 155 program yang dievaluasi.
Penerima penghargaan The Rising Ecostar selain Diaz adalah pegiat lingkungan Nadia Mulya serta PT Borneo Indobara. Kemudian penerima penghargaan Ecostar Of The Year di antaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Pandawara Group, dan Kabupaten Banyumas.
(cip)