Jumlah Positif COVID-19 Aktif Sebanyak 39.082 Kasus, Satgas: 30,8% dari Total Kasus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara sekaligus Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan jumlah kasus positif aktif COVID-19 di Tanah Air sebanyak 39.082 kasus atau sekitar 30,8% dari total kasus per 10 Agustus 2020 sebanyak 127.083 kasus.
Wiku menjelaskan bahwa persentase kasus aktif ini artinya kasus COVID-19 yang masih ada di masyarakat. “Kami ingin menyampaikan tentang persentase kasus aktif. Kasus aktif artinya kasus yang masih ada di masyarakat kasus COVID-19 dibandingkan dengan kasus kumulatif atau terkonfirmasi positif,” ujar dalam Konferensi Pers virtual di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/8/2020). (Baca juga: Positif Covid-19 Bertambah 1.693 Kasus, Total Meninggal 5.824 orang)
“Itu adalah kasus dari awal sampai dengan sekarang. Itu menunjukkan jumlah kasus secara keseluruhan, tapi kalau kita lihat pada hari ini maka kita bisa melihatnya dari sisi kasus aktif,” sambung Wiku.
Tercatat kasus aktif sebanyak 39.082 kasus yakni sebesar 30,8% dari total kasus yang ada. “Dan kalau kita lihat dari kasus aktif yaitu pada tanggal 10 Agustus kemarin, kasus aktifnya adalah 39.082 kasus. Ini artinya adalah 30,8% dari seluruhnya yang ada. Sedangkan kesembuhannya ada 82.236 atau 64,7%. Sedangkan sisanya, kematian sebesar 5.765 itu adalah 4,5%,” ungkap Wiku.
“Cara melihat seperti ini adalah kita kalau melihat by chart seperti ini kita harus memastikan bahwa kasus aktifnya yang ada setiap hari harusnya makin kecil dan kasus kesembuhannya harus makin besar. Dan kasus kematiannya harus makin kecil. Jadi kalau dengan perspektif seperti ini kita akan bisa melihat lebih alamiah dalam kondisi sebenarnya,” imbuh Wiku.
Sementara itu, Wiku mengatakan bahwa kasus positif COVID-19 juga mengalami penurunan. “Kemudian kalau kita lihat dari grafik tersebut yang perlu kita perhatikan sebenarnya adalah naik turunnya angka kasus positif. Dan inilah yang harus kita jaga dan kebetulan beberapa hari terakhir kasus positifnya menurun. Dan kemarin adalah kasusnya adalah 1.687 pertambahannya,” paparnya. (Baca juga: Elektabilitas Prabowo Klimaks, Pilpres 2024 Diprediksi Diikuti Tiga Paslon)
Sementara itu, kata Wiku, kasus sembuh juga harus menjadi fokus perhatian. Sementara jumlah kematian di Tanah Air juga menunjukkan angka yang rendah atau flat. “Sedangkan kasus yang sembuh ini juga perlu menjadi perhatian supaya fokus kita bisa melihatnya seperti itu. Dan kalau kita lihat dari jumlah kematiannya juga relatif sudah rendah atau flat,” kata Wiku.
Wiku menjelaskan bahwa persentase kasus aktif ini artinya kasus COVID-19 yang masih ada di masyarakat. “Kami ingin menyampaikan tentang persentase kasus aktif. Kasus aktif artinya kasus yang masih ada di masyarakat kasus COVID-19 dibandingkan dengan kasus kumulatif atau terkonfirmasi positif,” ujar dalam Konferensi Pers virtual di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/8/2020). (Baca juga: Positif Covid-19 Bertambah 1.693 Kasus, Total Meninggal 5.824 orang)
“Itu adalah kasus dari awal sampai dengan sekarang. Itu menunjukkan jumlah kasus secara keseluruhan, tapi kalau kita lihat pada hari ini maka kita bisa melihatnya dari sisi kasus aktif,” sambung Wiku.
Tercatat kasus aktif sebanyak 39.082 kasus yakni sebesar 30,8% dari total kasus yang ada. “Dan kalau kita lihat dari kasus aktif yaitu pada tanggal 10 Agustus kemarin, kasus aktifnya adalah 39.082 kasus. Ini artinya adalah 30,8% dari seluruhnya yang ada. Sedangkan kesembuhannya ada 82.236 atau 64,7%. Sedangkan sisanya, kematian sebesar 5.765 itu adalah 4,5%,” ungkap Wiku.
“Cara melihat seperti ini adalah kita kalau melihat by chart seperti ini kita harus memastikan bahwa kasus aktifnya yang ada setiap hari harusnya makin kecil dan kasus kesembuhannya harus makin besar. Dan kasus kematiannya harus makin kecil. Jadi kalau dengan perspektif seperti ini kita akan bisa melihat lebih alamiah dalam kondisi sebenarnya,” imbuh Wiku.
Sementara itu, Wiku mengatakan bahwa kasus positif COVID-19 juga mengalami penurunan. “Kemudian kalau kita lihat dari grafik tersebut yang perlu kita perhatikan sebenarnya adalah naik turunnya angka kasus positif. Dan inilah yang harus kita jaga dan kebetulan beberapa hari terakhir kasus positifnya menurun. Dan kemarin adalah kasusnya adalah 1.687 pertambahannya,” paparnya. (Baca juga: Elektabilitas Prabowo Klimaks, Pilpres 2024 Diprediksi Diikuti Tiga Paslon)
Sementara itu, kata Wiku, kasus sembuh juga harus menjadi fokus perhatian. Sementara jumlah kematian di Tanah Air juga menunjukkan angka yang rendah atau flat. “Sedangkan kasus yang sembuh ini juga perlu menjadi perhatian supaya fokus kita bisa melihatnya seperti itu. Dan kalau kita lihat dari jumlah kematiannya juga relatif sudah rendah atau flat,” kata Wiku.
(kri)