Guru Besar UMY Sebut Narasi Kebangkitan Khilafah Perspektif Sempit dan Irasional

Minggu, 14 Januari 2024 - 21:16 WIB
loading...
A A A
Pada porsi tertentu, masyarakat Indonesia perlu memiliki pemahaman kebangsaan yang memadai. Hal ini diperlukan agar selain seseorang bisa membentengi dirinya dari narasi yang tidak produktif, ia juga dapat menyadarkan orang di sekelilingnya yang terpapar wacana sejenis. Tentu semua itu disampaikan secara santai.

Prof Zuly menekankan perlunya memberikan bukti yang realistis dan faktual, serta mengajak untuk menjalankan nilai-nilai ajaran Islam sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari.

"Kita perlu mengedukasi dan menyampaikan pencerahan pada orang-orang terdekat kita secara santai. Selain dengan argumentasi, alangkah baiknya kita menyertakan fakta sejarah yang menjelaskan berdirinya Indonesia seperti sekarang ini. Kita juga perlu mempelajari bahwa ideologi atau sistem alternatif yang digaungkan bisa mengganti dan menyejahterakan Indonesia sebenarnya tidak memiliki dasar sejarah yang kuat," katanya.

Zuly Qodir mengajak semua pihak, baik pemerintah, organisasi sosial keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, dan lembaga lainnya, untuk bersama-sama memberikan bukti bahwa Indonesia sudah jauh lebih baik. Ia menilai dengan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin bahwa indikator kualitas kehidupan masyarakat Indonesia akan semakin membaik.

"Saya kira ini harus terus ditingkatkan dan dilakukan bersama-sama, baik oleh pemerintah serta didukung oleh seluruh elemen masyarakat," kata Zuly Qodir.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)