Hadiri Kebaktian, Mahfud Minta Jemaat GBI Kota Medan Pilih Pakai Hati Nurani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menghadiri kebakitan di Gereja Bathel Indonesia (GBI) Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Mahfud meminta kepada jemaat untuk memilih pemimpin menggunakan hati nurani.
Mahfud menegaskan saat ini banyak oknum yang memberi tekanan untuk memilih pasangan calon (paslon) tertentu. Menurutnya, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang tidak boleh dicoreng dengan hal semacam itu.
Bahkan, Mahfud menegaskan, tidak berani untuk mengatakan masyarakat pantas memilihnya. Itu semua dikembalikan kepada masyarakat untuk menilai sejauh mana kinerjanya dan track racord yang dimilikinya.
“Semua punya alat untuk menilai siapa yang dipilih. Saya sendiri enggak berani mengatakan saya cocok untuk dipilih. Saya katakan kembali saja ke hati nurani. Semau warga negara punya hak menentukan pilihan dengan bebas,” kata Mahfud di GBI Selecta, Minggu (14/1/2024).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu juga menegaskan pesan yang disampaikannya adalah mengenai kebangsaan. Menurutnya, masyarakat harus tetap bersatu di tengah perbedaan pilihan.
“Pesan saya pesan kebangsaan ya, bahwa kita itu bukan sekadar fisik bangsa, tapi juga ide dan gagasannya menyatu di situ. Kalau bangsa itu intinya kan nations, tadi saya menyampaikan soal notions (gagasan), notions itu tentang gagasan besar dalam kebersatuan kita, yaitu kita tidak bermusuhan, karena perbedaan entah suku, agama, ras,” ujarnya.
Mahfud juga menegaskan manusia sama-sama merupakan ciptaan Tuhan, hanya saja yang membedakan dalam diri manusia adalah geopolitik. Tapi, Mahfud mengingatkan bahwa pendiri bangsa ini telah mengingatkan tentang kesatuan.
“Nanti di geopolitik tuh punya tujuan sendiri-sendiri dan notions (gagasan) sendiri-sendiri. Indonesia itu punya notions tentang kebersatuan di dalam perbedaan, dan itu sudah dirancang sudah lama oleh pendiri negara kita berdasar penghayatan hidup bangsa selama berabad-abad,” tuturnya.
Mahfud juga berterima kasih kepada jemaat gereja yang hadir. Dia berharap agar Tuhan menyambut doa-doa umat bersama. “Jadi saya mendapat doa, terima kasih kepada warga gereja di sini, doa untuk saya untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi kehidupan masyarakat. Mudah-mudahan Tuhan menyambut doa kita,” ucapnya.
Mahfud menegaskan saat ini banyak oknum yang memberi tekanan untuk memilih pasangan calon (paslon) tertentu. Menurutnya, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang tidak boleh dicoreng dengan hal semacam itu.
Bahkan, Mahfud menegaskan, tidak berani untuk mengatakan masyarakat pantas memilihnya. Itu semua dikembalikan kepada masyarakat untuk menilai sejauh mana kinerjanya dan track racord yang dimilikinya.
“Semua punya alat untuk menilai siapa yang dipilih. Saya sendiri enggak berani mengatakan saya cocok untuk dipilih. Saya katakan kembali saja ke hati nurani. Semau warga negara punya hak menentukan pilihan dengan bebas,” kata Mahfud di GBI Selecta, Minggu (14/1/2024).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu juga menegaskan pesan yang disampaikannya adalah mengenai kebangsaan. Menurutnya, masyarakat harus tetap bersatu di tengah perbedaan pilihan.
Baca Juga
“Pesan saya pesan kebangsaan ya, bahwa kita itu bukan sekadar fisik bangsa, tapi juga ide dan gagasannya menyatu di situ. Kalau bangsa itu intinya kan nations, tadi saya menyampaikan soal notions (gagasan), notions itu tentang gagasan besar dalam kebersatuan kita, yaitu kita tidak bermusuhan, karena perbedaan entah suku, agama, ras,” ujarnya.
Mahfud juga menegaskan manusia sama-sama merupakan ciptaan Tuhan, hanya saja yang membedakan dalam diri manusia adalah geopolitik. Tapi, Mahfud mengingatkan bahwa pendiri bangsa ini telah mengingatkan tentang kesatuan.
“Nanti di geopolitik tuh punya tujuan sendiri-sendiri dan notions (gagasan) sendiri-sendiri. Indonesia itu punya notions tentang kebersatuan di dalam perbedaan, dan itu sudah dirancang sudah lama oleh pendiri negara kita berdasar penghayatan hidup bangsa selama berabad-abad,” tuturnya.
Mahfud juga berterima kasih kepada jemaat gereja yang hadir. Dia berharap agar Tuhan menyambut doa-doa umat bersama. “Jadi saya mendapat doa, terima kasih kepada warga gereja di sini, doa untuk saya untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi kehidupan masyarakat. Mudah-mudahan Tuhan menyambut doa kita,” ucapnya.
(cip)