Usai Debat Pilpres 2024, Elektabilitas Ganjar-Mahfud Berpotensi Rebound
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo- Mahfud MD dinilai mendapat keuntungan pascadebat ketiga Pilpres 2024. Dalam debat itu, capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto berbantahan secara tajam.
Pandangan ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam. "Jika dua kutub itu terus bertabrakan tiada henti justru pasangan Ganjar-Mahfud yang akan diuntungkan," katanya, Minggu (14/1/2024).
Menurut Surokim, elektabilitas itu selalu dinamis. Semakin banyak sentimen positif yang didapat, maka dapat memberikan insentif elektoral. Karena itu sangat penting untuk memahami pikiran, logika dan opini publik agar bisa me-maintenance elektabilitas.
"Masyarakat Indonesia yang high context culture sebenarnya tidak menyukai hal yang ekstrem dan lebih senang hal yang moderat," ujarnya.
Dia menegaskan kerumitan situasi saat ini yang memengaruhi elektabilitas capres-cawapres. "Tapi harus diakui situasi memang kompleks dan cenderung rumit karena banyaknya faktor yang memengaruhi elektabilitas saat ini ada faktor makro dan mikro yang berkelindan bersangkutan dan kadang saling interplay," katanya.
Surokim menerangkan elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa rebound jika faktor mikro dan makro bisa didapat. "Jika kedua faktor itu bisa didapat maka potensi untuk bisa rebound sangat mungkin terjadi. Belum lagi faktor-faktor nonteknis yang juga bisa memengaruhi situasi menjadi tidak normal," katanya.
Sebelumnya Ganjar Pranowo tak yakin jika elektabilitasnya terus mengalami penurunan. Sebab hasil survei menyebutkan elektabilitasnya bersama Cawapres Mahfud MD yang terus mengalami kenaikan.
"Survei saya naik tuh. Bahkan pakai sistem triangulasi, kriterianya kami masih kejar-kejaran antara dua kandidat, perbedaannya sekitar 2%," ujar Ganjar di Jombang, Jawa Timur, Jumat, 12 Januari 2024.
Ganjar menyebut, hasil survei dari lembaga survei akan dijadikan sebagai referensi dan menjadi catatan untuk dijadikan perhatian. Ganjar mengumpamakan beberapa wilayah, seperti Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Yogyakarta, Jawa Barat (Jabar) merupakan daerah-daerah gemuk. "Nggak masalah, semua survei kita jadikan pelajaran untuk kita menyikapi dengan bijak," katanya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Pandangan ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam. "Jika dua kutub itu terus bertabrakan tiada henti justru pasangan Ganjar-Mahfud yang akan diuntungkan," katanya, Minggu (14/1/2024).
Menurut Surokim, elektabilitas itu selalu dinamis. Semakin banyak sentimen positif yang didapat, maka dapat memberikan insentif elektoral. Karena itu sangat penting untuk memahami pikiran, logika dan opini publik agar bisa me-maintenance elektabilitas.
"Masyarakat Indonesia yang high context culture sebenarnya tidak menyukai hal yang ekstrem dan lebih senang hal yang moderat," ujarnya.
Dia menegaskan kerumitan situasi saat ini yang memengaruhi elektabilitas capres-cawapres. "Tapi harus diakui situasi memang kompleks dan cenderung rumit karena banyaknya faktor yang memengaruhi elektabilitas saat ini ada faktor makro dan mikro yang berkelindan bersangkutan dan kadang saling interplay," katanya.
Baca Juga
Surokim menerangkan elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa rebound jika faktor mikro dan makro bisa didapat. "Jika kedua faktor itu bisa didapat maka potensi untuk bisa rebound sangat mungkin terjadi. Belum lagi faktor-faktor nonteknis yang juga bisa memengaruhi situasi menjadi tidak normal," katanya.
Sebelumnya Ganjar Pranowo tak yakin jika elektabilitasnya terus mengalami penurunan. Sebab hasil survei menyebutkan elektabilitasnya bersama Cawapres Mahfud MD yang terus mengalami kenaikan.
"Survei saya naik tuh. Bahkan pakai sistem triangulasi, kriterianya kami masih kejar-kejaran antara dua kandidat, perbedaannya sekitar 2%," ujar Ganjar di Jombang, Jawa Timur, Jumat, 12 Januari 2024.
Ganjar menyebut, hasil survei dari lembaga survei akan dijadikan sebagai referensi dan menjadi catatan untuk dijadikan perhatian. Ganjar mengumpamakan beberapa wilayah, seperti Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Yogyakarta, Jawa Barat (Jabar) merupakan daerah-daerah gemuk. "Nggak masalah, semua survei kita jadikan pelajaran untuk kita menyikapi dengan bijak," katanya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(cip)