RAT RP Dukung Jokowi Atasi Ancaman Resesi Akibat Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
BANDUNG - Rumah Aspirasi Tani Rochim Pati (RAT RP) mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan penyelamatan perekonomian nasional . Arahan yang tegas dalam menerapkan protokol kesehatan dan berbagai stimulus menjadi panduan yang tepat menghadapi ancaman yang melanda masyarakat global tersebut.
“Kami mendukung Presiden Jokowi untuk mengatasi ancaman kesehatan dan resesi ekonomi global di depan mata ini,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (Sekjen PB) RAT RP Nur Budi Hariyanto kepada media di Bandung, Selasa (11/8/2020).
Dalam kunjungan kerjanya ke Bandung, Presiden Jokowi kembali memberikan arahan untuk menangani ancaman Covid-19. Mantan gubernur DKI Jakarta mengingatkan ancaman Covid- 19 yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan. (Baca juga: Presiden Jokowi Saksikan Penyuntikan Uji Klinis Vaksin Covid-19)
Dampak pandemi global tersebut juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat, termasuk ekonomi masyarakat. Karena itu, kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak hanya fokus kepada kesehatan tapi juga ekonomi. (Baca juga: Wahai Para Menteri, Pak Jokowi Sudah Bersuara Soal Pencairan BLT Rp600 Ribu)
Dari aspek ekonomi, realokasi APBN telah banyak dilakukan. Berbagai program pemulihan ekonomi nasional dan bantuan langsung kepada masyarakat telah dikucurkan. Di dalamnya, termasuk bantuan sosial produktif penyelamatan ekonomi, termasuk untuk sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Dengan demikian, perekonomian di masyarakat tetap berputar,” tambahnya. (Lihat grafis: Uji Klinis Vaksin Covid-19 demi Kesehatan Bersama)
Di samping program kredit usaha rakyat (KUR), lanjutnya, saat ini pemerintah juga menganggarkan penangan Cpvid-19 untuk UMKM sebesar Rp23,46 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk subsidi bunga Rp35,28 triliun, penempatan dana pemerintah untuk restrukturisasi Rp.78,78 triliun, dan belanja imbal jasa penjaminan Rp5 triliun.
Selain itu, ada tambahan bantuan sosial produktif hingga Rp30 triliun. “Bantuan sosial untuk 12 juta UMKM itu diperlukan untuk menahan laju perlambatan ekonomi,” cetusnya.
Nur Budi mengamini optimisme Presiden dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski minus, angkanya masih lebih baik dibanding dengan menurunya negara-negara maju dan negara lainya. “Minus 5,32% itu masih lebih baik daripada penurunan di Amerika Serikat , Perancis dan sejumlah negara Asia,” tegas mantan jurnalis ini.
Ancaman resesi dunia, lanjutnya, bisa saja tak terelakan. Namun, pada situasi yang mengancam seluruh penduduk dunia tersebut, program dan strategi untuk menghadapinya perlu dilakukan oleh pemerintah. “Pada antisipasi tersebut, arahan Jokowi saat ini tepat untuk menghadapi ancaman resesi,” tandasnya.
“Kami mendukung Presiden Jokowi untuk mengatasi ancaman kesehatan dan resesi ekonomi global di depan mata ini,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (Sekjen PB) RAT RP Nur Budi Hariyanto kepada media di Bandung, Selasa (11/8/2020).
Dalam kunjungan kerjanya ke Bandung, Presiden Jokowi kembali memberikan arahan untuk menangani ancaman Covid-19. Mantan gubernur DKI Jakarta mengingatkan ancaman Covid- 19 yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan. (Baca juga: Presiden Jokowi Saksikan Penyuntikan Uji Klinis Vaksin Covid-19)
Dampak pandemi global tersebut juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat, termasuk ekonomi masyarakat. Karena itu, kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak hanya fokus kepada kesehatan tapi juga ekonomi. (Baca juga: Wahai Para Menteri, Pak Jokowi Sudah Bersuara Soal Pencairan BLT Rp600 Ribu)
Dari aspek ekonomi, realokasi APBN telah banyak dilakukan. Berbagai program pemulihan ekonomi nasional dan bantuan langsung kepada masyarakat telah dikucurkan. Di dalamnya, termasuk bantuan sosial produktif penyelamatan ekonomi, termasuk untuk sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Dengan demikian, perekonomian di masyarakat tetap berputar,” tambahnya. (Lihat grafis: Uji Klinis Vaksin Covid-19 demi Kesehatan Bersama)
Di samping program kredit usaha rakyat (KUR), lanjutnya, saat ini pemerintah juga menganggarkan penangan Cpvid-19 untuk UMKM sebesar Rp23,46 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk subsidi bunga Rp35,28 triliun, penempatan dana pemerintah untuk restrukturisasi Rp.78,78 triliun, dan belanja imbal jasa penjaminan Rp5 triliun.
Selain itu, ada tambahan bantuan sosial produktif hingga Rp30 triliun. “Bantuan sosial untuk 12 juta UMKM itu diperlukan untuk menahan laju perlambatan ekonomi,” cetusnya.
Nur Budi mengamini optimisme Presiden dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski minus, angkanya masih lebih baik dibanding dengan menurunya negara-negara maju dan negara lainya. “Minus 5,32% itu masih lebih baik daripada penurunan di Amerika Serikat , Perancis dan sejumlah negara Asia,” tegas mantan jurnalis ini.
Ancaman resesi dunia, lanjutnya, bisa saja tak terelakan. Namun, pada situasi yang mengancam seluruh penduduk dunia tersebut, program dan strategi untuk menghadapinya perlu dilakukan oleh pemerintah. “Pada antisipasi tersebut, arahan Jokowi saat ini tepat untuk menghadapi ancaman resesi,” tandasnya.
(poe)