Mantan Menkes Ingatkan 3 Capres Antisipasi Ancaman Nyata Perang Biologi dalam Sistem Pertahanan Negara

Jum'at, 12 Januari 2024 - 15:15 WIB
loading...
Mantan Menkes Ingatkan...
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengkritisi debat ketiga Pilpres 2024 bertema Pertahanan dan Keamanan pada Minggu 7 Januari 2024 lalu. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengkritisi debat ketiga Pilpres 2024 bertema Pertahanan dan Keamanan pada Minggu 7 Januari 2024 lalu. Sebab, ketiga calon presiden (capres) sama sekali tidak menyentuh tantangan ke depan, yakni peperangan biologi.

Siti Fadila melihat para capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo masih berpegang pada paradigma pertahanan masa lalu.



"Padahal menurut saya, pertahanan ke depan kita juga harus waspadai peperangan biologi atau biological weapon atau bioterorism," ujar Siti Fadilah dalam video yang diunggah di kanal YouTube Siti Fadilah Supari Channel dikutip, Jumat (12/1/2024).

Ahli jantung ini mengatakan, perang biologi itu hal nyata. Siti Fadilah menyandarkan pada statement Bill Gates, yang menyebut bahwa perang biologi ke depannya adalah suatu keniscayaan.

"Luka kita belum sembuh dari Covid-19, tapi tampaknya para capres sudah lupa, ada peperangan yang selama ini kita tidak siap sama sekali, yakni peperangan biologi," jelasnya.

Siti Fadilah sangat berharap para capres mulai memikirkan tentang perang biologi dan antisipasinya. Perang biologi jauh lebih berbahaya dari perang sesungguhnya karena datangnya tidak bisa kita duga. Datangnya menyelinap dalam kegelapan dan tiba-tiba banyak kematian yang terjadi.

Selama ini, kata Siti Fadilah, Indonesia melakukan defensif pasif yang bisa dilihat dalam penanganan Covid-19. Ketika virus Corona, Indonesia hanya melakukan pengobatan, pendirian rumah-rumah untuk mengobati yang terinfeksi.

"Seharusnya untuk menghadapi perang biologi kita harus ofensif aktif. Kita harus aktif ke depan untuk menghadapi, oh ini ada perang biologi baru, virus baru, jangan dianggap biasa-biasa saja," tandasnya.

Penyandang gelar doktor dari Universitas Indonesia (UI) ini mengajak para capres untuk berpikir bagaimana menghadapi perang biologi dalam konteks pertahanan nasional.



"Apakah kita akan begini terus, defensif pasif menerima saja apa yang dikirim oleh mereka, dan kemudian mengubur semua yang menjadi korbannya? Ayo bangkit, bangun, kita lawan perang-perang biologi yang akan datang, jangan sibuk di paradigma lama," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2099 seconds (0.1#10.140)