Serangan Anies ke Prabowo: Singgung Alutsista Bekas dan Food Estate

Minggu, 07 Januari 2024 - 20:27 WIB
loading...
Serangan Anies ke Prabowo:...
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung terkait anggaran Rp700 triliun di Kementerian Pertahanan (Kemhan). Foto/YouTube KPU
A A A
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung terkait anggaran Rp700 triliun di Kementerian Pertahanan (Kemhan). Anies mengatakan dengan anggaran sebesar itu, Kemhan justru digunakan untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas.

Hal itu ia sampaikan saat memaparkan visi-misi dalam debat capres kedua di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Mulanya, Anies mengatakan di 2023 Kemhan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker.

“Lebih jauh lagi ironisnya kementerian pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023, sebuah ironi,” kata Anies.



Kemudian, Anies menyindir bahwa anggaran Rp700 triliun lebih dipergunakan untuk membeli alutsista bekas.

“Karena itu kita ingin mengembalikan dan Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas,” ujarnya.

Anies juga menyinggung anggaran besar itu tidak digunakan untuk kesejahteraan para aparat TNI. Dia juga menyebut, program Food Estate yang dianggapnya gagal karena berdampak pada kerusakan lingkungan.

"Tambah lagi food estate singkong yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan dan tidak menghasilkan, ini harus diubah," katanya.

Program-program yang dianggap kurang efektif itu, pasangan nomor urut 1 akan mengubahnya jika nantinya keluar sebagai pemenang di Pilpres 2024, agar menjadikan Indonesia lebih baik lagi.

"Kami akan memulai dengan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika, kepemimpinan yang mengandalkan data informasi kapasitas yang serius. Kita ingin republik ini berperan di level global, dijaga secara serius untuk rumah tangga, untuk nasional sehingga kewibawaan kita adalah kewibawaan berdasarkan kekuatan. Untuk itu kita butuh perubahan," katanya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)