Kemlu Usung Bandung Spirit Dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menerapkan semangat Bandung Spirit dalam kebijakan luar negerinya. Khususnya dalam membangun kerja sama dengan negara-negara Afrika.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi memerintahkan agar Indonesia memperluas potensi pasar luar negeri yang lain seperti di Benua Afrika.
Menurut Retno, perluasan pasar ke negara-negara Afrika ini mengusung semangat yang diwariskan oleh Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 yang dikenal dengan Bandung Spirit.
"Kita betul-betul ingin memberikan makna dari Bandung Spirit yang mengobarkan semangat antarselatan-selatan. Oleh karena itu, tahun ini Bapak Presiden mengunjungi beberapa negara Afrika dalam konteks memperkuat kerja sama selatan-selatan termasuk kerja sama ekonomi," ujar Retno, Sabtu (6/1/2024).
Retno menyebut, kolaborasi Kemlu bersama Kementerian Investasi/BKPM, dan Kementerian Perdagangan dengan melakukan sejumlah gebrakan dalam diplomasi ekonomi membawa dampak besar bagi perekonomian Indonesia selama dua tahun terakhir ini.
Pertama, diplomasi ekonomi terkait ekspor perdagangan ekonomi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan data Kemlu yang berhasil dikumpulkan sejak Januari hingga November 2023, perdagangan ekspor Indonesia mencapai USD439,1 miliar.
"Tren ekonomi perdagangan ekspor kita dari waktu ke waktu terus meningkat dan Indonesia mengalami surplus. Demikkian juga investasi makin banyak yang masuk." katanya.
Langkah lain dari kebijakan diplomasi ekonomi Indonesia juga terlihat pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022. Pada KTT G20 Bali, Kemlu melakukan langkah out of the box dengan membuat daftar proyek yang dikerjasamakan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi memerintahkan agar Indonesia memperluas potensi pasar luar negeri yang lain seperti di Benua Afrika.
Menurut Retno, perluasan pasar ke negara-negara Afrika ini mengusung semangat yang diwariskan oleh Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 yang dikenal dengan Bandung Spirit.
"Kita betul-betul ingin memberikan makna dari Bandung Spirit yang mengobarkan semangat antarselatan-selatan. Oleh karena itu, tahun ini Bapak Presiden mengunjungi beberapa negara Afrika dalam konteks memperkuat kerja sama selatan-selatan termasuk kerja sama ekonomi," ujar Retno, Sabtu (6/1/2024).
Retno menyebut, kolaborasi Kemlu bersama Kementerian Investasi/BKPM, dan Kementerian Perdagangan dengan melakukan sejumlah gebrakan dalam diplomasi ekonomi membawa dampak besar bagi perekonomian Indonesia selama dua tahun terakhir ini.
Pertama, diplomasi ekonomi terkait ekspor perdagangan ekonomi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan data Kemlu yang berhasil dikumpulkan sejak Januari hingga November 2023, perdagangan ekspor Indonesia mencapai USD439,1 miliar.
"Tren ekonomi perdagangan ekspor kita dari waktu ke waktu terus meningkat dan Indonesia mengalami surplus. Demikkian juga investasi makin banyak yang masuk." katanya.
Langkah lain dari kebijakan diplomasi ekonomi Indonesia juga terlihat pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022. Pada KTT G20 Bali, Kemlu melakukan langkah out of the box dengan membuat daftar proyek yang dikerjasamakan.