Komitmen Berdikari di Pertanian, Ganjar-Mahfud Ingin Sembako Melimpah dengan Harga Murah

Kamis, 04 Januari 2024 - 15:35 WIB
loading...
Komitmen Berdikari di...
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdikari di bidang pertanian. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdikari di bidang pertanian. Melalui langkah ini, pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 tersebut memastikan akan menghadirkan bahan pokok atau sembako melimpah dengan harga murah bagi masyarakat.

Menurut Ganjar, bahan pokok merupakan salah satu elemen penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkannya, Ganjar bersama Mahfud MD telah menyiapkan program untuk menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok dengan tiga strategi utama.

Pertama, memperkuat data pertanian Indonesia, kedua menghadirkan peta komoditas Indonesia, dan ketiga menyediakan bantuan sarana produksi pertanian bagi petani. Ganjar menjelaskan, melalui satu data pertanian Indonesia, termasuk ketersediaan lahan bagi petani, maka akan semakin mempermudah pengelolaan ketahanan dan kedaulatan pangan.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Usung Program Semua Pasti Kerja, dari Anak Muda hingga Lansia

Sementara itu, peta komoditas akan membantu mempermudah melihat keberagaman komoditas pangan Indonesia. Ini penting agar Indonesia tidak lagi terfokus dalam satu produksi jenis makanan. "Kita harus kembali pada kekuatan lokal. Ini kalau terdata dengan baik input dan output-nya, baru kita bicara berapa kuantitas yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," kata Ganjar.

Melalui peta ini, kata Ganjar, akan terlihat secara jelas produksi pertanian Indonesia. Ganjar menyebutkan, jika produksi melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara-negara lain yang membutuhkan.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Akan Buka Akses Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas

Ganjar menuturkan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu lumbung pangan di dunia, seperti sejumlah negara tetangga, yakni Vietnam, Thailand, dan India. Angka produksi beras di Indonesia juga lumayan, rata-rata 5,9 ton per hektare, dengan potensi bisa mencapai 12 ton per hektare. "Kalau kita bisa meningkatkan produksi 7 ton saja, maka sudah sangat luar biasa. Itu artinya butuh modernisasi, mekanisasi, dan intervensi dari pemerintah," kata Ganjar.

Sementara pada strategi ketiga, pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi pertanian kepada para petani. Hal ini termasuk memberikan dukungan atas modernisasi pertanian, menyiapkan pupuk, alat dan mesin pertanian selama proses hingga menjadi produk.

Selain memperkuat kualitas dan kuantitas produksi, Ganjar-Mahfud juga akan mengembalikan fungsi Bulog agar pangan tidak bisa diliberalisasi. Ganjar berpandangan, keberadaan Bulog harus benar-benar mampu menjaga stabilitas harga dari produsen hingga pasar. "Bulog harus dikembalikan pada fungsi awalnya yakni, akan membeli produksi langsung dari petani sehingga tidak bisa diliberalisasi, dan bisa menjaga kestabilan harga," ujarnya.

Ganjar mengungkapkan, program dan strategi itu dilandaskan pada berbagai keluhan yang diterimanya saat blusukan menemui rakyat. Ganjar menyerap banyak keluhan pedagang dan masyarakat di pasar-pasar tradisional, juga petani di berbagai desa. Mereka kerap mengeluhkan naik-turunnya harga kebutuhan pokok.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PPP Apresiasi Presiden...
PPP Apresiasi Presiden Prabowo Atas Capaian Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo dan...
Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi
Prabowo: Kita Butuh...
Prabowo: Kita Butuh Orang Pintar, tapi yang Paling Penting Punya Akal dan Cinta Rakyat
Ganjar-Mahfud Kalah...
Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres 2024, Megawati: Ini Rekayasa dari Mana Pelajarannya?
Wujudkan Food Estate,...
Wujudkan Food Estate, Pemerintah Diminta Optimalkan Lahan Pertanian
Atasi Krisis Pangan,...
Atasi Krisis Pangan, Kementan Bakal Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Baru
Mentan Amran Targetkan...
Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Tiga Kali Setahun, Fokus Benahi Irigasi
Mahasiswa Bantu Warga...
Mahasiswa Bantu Warga melalui Tebus Murah Bahan Pokok
Warga Antre Sembako...
Warga Antre Sembako Murah di Universitas Esa Unggul, Mahasiswa Gelar Aksi Peduli Sesama
Rekomendasi
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
9.835 Unit Koperasi...
9.835 Unit Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk, Prabowo Kumpulkan Para Menteri
Edan, Luis Enrique Habisi...
Edan, Luis Enrique Habisi 4 Jagoan Liga Inggris di Liga Champions 2024/2025
Berita Terkini
Megawati Sentil Kader...
Megawati Sentil Kader PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
Komisi V DPR Desak Reformasi...
Komisi V DPR Desak Reformasi Sistem Transportasi Nasional
Menkes Ungkap Alasan...
Menkes Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia
PPP Apresiasi Presiden...
PPP Apresiasi Presiden Prabowo Atas Capaian Ketahanan Pangan
Tok! Heru Hanindyo,...
Tok! Heru Hanindyo, Hakim Pemberi Vonis Bebas Ronnald Tannur Divonis 10 Tahun Penjara
TBC Penyakit Menular...
TBC Penyakit Menular Nomor 1 di Indonesia, 100.000 Orang Meninggal per Tahun
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved