Caleg Perindo Dyah Anita: Perempuan Indonesia Basis Penggerak Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keterlibatan perempuan dalam bidang ekonomi dan bisnis terus mengalami peningkatan signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat porsi perempuan dalam UMKM mencapai 64,5 persen.
Caleg DPR Dapil Banten III dari Partai Perindo Dyah Anita Prihapsari mengatakan, potensi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar menjadi basis penggerak ekonomi nasional.
“Jumlah UMKM Indonesia sekitar 52 juta yang kemudian 60 persen merupakan milik perempuan. Artinya ini kan ada kontribusi perempuan terhadap PDB kita,” kata Dyah dalam Podcast Partai Perindo, Rabu (3/1/2024).
Demi mewujudkan itu perlu didorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan. Di era digitalisasi dibutuhkan sistem pengajaran yang ramah terhadap aktivitas kaum Ibu.
Dukungan juga dilakukan melalui program UMKM dengan harapan dapat ikut mengurangi tingkat kemiskinan dan membantu ketahanan ekonomi keluarga.
“Ini juga sesuai program Partai Perindo yang mengangkat UMKM untuk kesejahteraan Indonesia. Seperti program Gerobak Perindo, ini kan perlu agar bisa naik kelas,” kata Dyah yang juga pimpinan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) itu.
Menurut dia, masih terdapat stigma maskulinitas dalam masyarakat terkait pemimpin bisnis dan akses terhadap pendidikan tinggi. Melalui perjuangan di tingkat legislatif, dia meyakini dapat memangkas paradigma tersebut.
“Bagaimana menghapus stigma tersebut, maka dia (kalangan perempuan) butuh role model, banyak di IWAPI. Kemudian pendidikan, ini penting karena kita sedang menuju globalisasi,” ujarnya.
Caleg DPR Dapil Banten III dari Partai Perindo Dyah Anita Prihapsari mengatakan, potensi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar menjadi basis penggerak ekonomi nasional.
“Jumlah UMKM Indonesia sekitar 52 juta yang kemudian 60 persen merupakan milik perempuan. Artinya ini kan ada kontribusi perempuan terhadap PDB kita,” kata Dyah dalam Podcast Partai Perindo, Rabu (3/1/2024).
Demi mewujudkan itu perlu didorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan. Di era digitalisasi dibutuhkan sistem pengajaran yang ramah terhadap aktivitas kaum Ibu.
Dukungan juga dilakukan melalui program UMKM dengan harapan dapat ikut mengurangi tingkat kemiskinan dan membantu ketahanan ekonomi keluarga.
“Ini juga sesuai program Partai Perindo yang mengangkat UMKM untuk kesejahteraan Indonesia. Seperti program Gerobak Perindo, ini kan perlu agar bisa naik kelas,” kata Dyah yang juga pimpinan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) itu.
Menurut dia, masih terdapat stigma maskulinitas dalam masyarakat terkait pemimpin bisnis dan akses terhadap pendidikan tinggi. Melalui perjuangan di tingkat legislatif, dia meyakini dapat memangkas paradigma tersebut.
“Bagaimana menghapus stigma tersebut, maka dia (kalangan perempuan) butuh role model, banyak di IWAPI. Kemudian pendidikan, ini penting karena kita sedang menuju globalisasi,” ujarnya.
(jon)