Yenny Wahid Bicara Soal Kampung Damai di Forum PBB

Selasa, 13 Maret 2018 - 10:49 WIB
Yenny Wahid Bicara Soal Kampung Damai di Forum PBB
Yenny Wahid Bicara Soal Kampung Damai di Forum PBB
A A A
JAKARTA - Pelibatan perempuan di tingkat desa menjadi salah satu fokus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam upaya global menanggulangi bahaya radikalisme dan terorisme.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh UN Women bekerja sama dengan United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT) atau adan PBB yang bertugas menangkal terorisme di dunia) di New York, Amerika Serikat, Senin 12 Maret 2018.

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menjadi salah satu pembicara acara tersebut. “Mereka tertarik dengan program Kampung Damai yang kami inisiasi di berbagai desa di Pulau Jawa,” kata Yenny dalam keterangan tertulisnya.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan tinggi beberapa lembaga PBB tersebut Yenny diminta untuk menjelaskan dampak dari programnya yang banyak menyasar masyarakat di tingkat akar rumput.

“Ketika masyarakat desa, terutama perempuan dikuatkan maka dampaknya langsung terasa secara masif. Data yang kami dapatkan melihat hubungan langsung antara perempuan yang berdaya dan tingkat radikalisme. Makin berdaya seorang perempuan, makin kecil kemungkinan ia terpapar aksi radikalisme,” tutur Yenny.

Dia menjelaskan dalam Program Kampung Damai, pihaknya memberikan pelatihan dan penguatan ekonomi untuk para ibu ditambah dengan pelatihan tentang upaya perdamaian yang bisa mereka praktikan di komunitasnya masing-masing.

“Saya senang bahwa kami mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan program ini karena ini berarti promosi untuk Indonesia," tandasnya.

Dalam forum yang dimoderatori oleh Dubes Tetap Uni Emirat Arab untuk PBB, Lana Zaki Nusseibeh itu, Yenny diminta untuk memberikan pendapatnya atas rencana UN membuat sebuah Rencana Aksi Penanggulangan Terorisme yang melibatkan lebih banyak peran perempuan dan anak muda di dunia, utamanya dalam area pencegahan tindak pidana berbasis kekerasan.

“Pelibatan perempuan dalam upaya pencegahan radikalisme mutlak dilakukan mengingat perempuan adalah salah satu korban utama ketika terjadi kekerasan di masyarakat,” tandasnya.

Yenny juga sekaligus menghadiri Forum Comission on the Status of Women di PBB, sebuah acara tahunan yang menghadirkan delegasi dari berbagai negara di dunia. "Tahun ini memang fokusnya adalah penguatan perempuan di tingkat akar rumput,seperti dijelaskan Sekjen PBB, Antonio Guteres dalam pidato beliau” jelas Yenny.

Dia mengatakan, beberapa perempuan dari berbagai daerah rural (kawasan perdesaan) dihadirkan dan didengar ceritanya oleh seluruh delegasi dunia yang hadir,” kata Yenny.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7447 seconds (0.1#10.140)