Narasi Pilpres Satu Putaran Dinilai Pembajakan terhadap Demokrasi
loading...
A
A
A
Menghadapi perang narasi, Afit meminta masyarakat jangan sampai merugi karena terseret arus. Masyarakat harus lebih cerdas mengelola narasi yang dilempar antara kelompok pendukung capres-cawapres.
"Aktor politik, calon, timses, dan sebagainya tidak memperkeruh suasana dengan narasi yang kontradiktif dengan perkembangan demokrasi di indonesia," kata Afit.
Sebelumnya, sejumlah pendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomoro urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengkampanyekan perlunya pilpres digelar cuma satu putaran agar negara bisa hemat. Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah, menyebut biaya putaran kedua Pilpres sekitar Rp17 triliun.
Hal serupa dikampanyekan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan jika Prabowo-Gibran menang satu putaran maka akan mengefisienkan anggaran negara Rp17 triliun.
"Aktor politik, calon, timses, dan sebagainya tidak memperkeruh suasana dengan narasi yang kontradiktif dengan perkembangan demokrasi di indonesia," kata Afit.
Sebelumnya, sejumlah pendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomoro urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengkampanyekan perlunya pilpres digelar cuma satu putaran agar negara bisa hemat. Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah, menyebut biaya putaran kedua Pilpres sekitar Rp17 triliun.
Hal serupa dikampanyekan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan jika Prabowo-Gibran menang satu putaran maka akan mengefisienkan anggaran negara Rp17 triliun.
(kri)