Bertemu Pegiat UMKM di Tegal, Atikoh Dicurhati Pungli Urus Sertifikasi Halal
loading...
Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti melanjutkan lawatannya di Jawa Tengah dengan bertolak ke Tegal, Jumat (29/12/2023). Foto/Nur Khabibi/MPI
A
A
A
TEGAL - Istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti melanjutkan lawatannya di Jawa Tengah (Jateng) dengan bertolak ke Tegal, Jumat (29/12/2023).
Di Tegal, istri capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo itu, berkumpul dengan pelaku UMKM. Mereka pun memajang produk mereka di Sand Beach, Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Pantauan di lokasi, istri capres yang didukung Partai Perindo tersebut tiba di lokasi sekira 17.04 WIB. Kedatangannya itu sudah disambut para pelaku UMKM.
Baca juga: Jalan Pagi di Purwokerto, Siti Atikoh Diserbu Warga Minta Foto
Kemudian, ia berkeliling melihat satu per satu produk UMKM dari Kota Bahari julukan Kabupaten Tegal. Di tengah aktivitas keliling melihat produk UMKM, warga yang sudah di lokasi pun berebut untuk bersalaman dan berfoto dengan Atikoh Ganjar.
Setelah memenuhi keinginan warga, Atikoh kemudian diminta ke panggung untuk menjadi pemateri dalam dialog bertajuk 'UMKM Bangkit dan Perempuan Hebat'.
Dalam kesempatan tanya jawab, Atikoh dicurhati oleh Citra selaku pelaku UMKM soal adanya pungli saat pengurusan sertifikasi halal. Menurut dia, adanya pungli tersebut semakin membebani pelaku UMKM yang sudah terkendala di modal.
Merespons curhatan tersebut, Atikoh Ganjar mengamini sertifikasi halal sangat dibutuhkan untuk menarik minat pembeli. Atikoh berharap hal tersebut nantinya bisa difasilitasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Menurutnya, untuk mendapatkan sertifikasi memerlukan waktu yang panjang dan proses yang benar-benar teliti. Sehingga perlu ada pendampingan dari Dekranasda agar lebih siap ketika mengajukan sertifikasi halal.
"Dekranasda daerah benar-benar di list produk apa saja , karena kalau halal kan prosedurnya agak rumit karena semua prosesnya produksi itu harus tahu," ucap Atikoh.
Selain sertifikasi halal, hal yang tidak kalah penting menurut Atikoh adalah nomor izin berusaha (NIB). Menurutnya, banyak manfaat jika sudah memiliki izin yang dimaksud.
"Kalau sudah memiliki nomor induk usaha tentu kita sudah memiliki data, sudah terintegrasi secara nasional, sehingga kita ada benefit-benefit yang ada, bantuan-bantuan atau ada informasi terkait pameran itu teman-teman UMKM yang sudah memiliki nomor induk," ucapnya.
Di Tegal, istri capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo itu, berkumpul dengan pelaku UMKM. Mereka pun memajang produk mereka di Sand Beach, Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Pantauan di lokasi, istri capres yang didukung Partai Perindo tersebut tiba di lokasi sekira 17.04 WIB. Kedatangannya itu sudah disambut para pelaku UMKM.
Baca juga: Jalan Pagi di Purwokerto, Siti Atikoh Diserbu Warga Minta Foto
Kemudian, ia berkeliling melihat satu per satu produk UMKM dari Kota Bahari julukan Kabupaten Tegal. Di tengah aktivitas keliling melihat produk UMKM, warga yang sudah di lokasi pun berebut untuk bersalaman dan berfoto dengan Atikoh Ganjar.
Setelah memenuhi keinginan warga, Atikoh kemudian diminta ke panggung untuk menjadi pemateri dalam dialog bertajuk 'UMKM Bangkit dan Perempuan Hebat'.
Dalam kesempatan tanya jawab, Atikoh dicurhati oleh Citra selaku pelaku UMKM soal adanya pungli saat pengurusan sertifikasi halal. Menurut dia, adanya pungli tersebut semakin membebani pelaku UMKM yang sudah terkendala di modal.
Merespons curhatan tersebut, Atikoh Ganjar mengamini sertifikasi halal sangat dibutuhkan untuk menarik minat pembeli. Atikoh berharap hal tersebut nantinya bisa difasilitasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Menurutnya, untuk mendapatkan sertifikasi memerlukan waktu yang panjang dan proses yang benar-benar teliti. Sehingga perlu ada pendampingan dari Dekranasda agar lebih siap ketika mengajukan sertifikasi halal.
"Dekranasda daerah benar-benar di list produk apa saja , karena kalau halal kan prosedurnya agak rumit karena semua prosesnya produksi itu harus tahu," ucap Atikoh.
Selain sertifikasi halal, hal yang tidak kalah penting menurut Atikoh adalah nomor izin berusaha (NIB). Menurutnya, banyak manfaat jika sudah memiliki izin yang dimaksud.
"Kalau sudah memiliki nomor induk usaha tentu kita sudah memiliki data, sudah terintegrasi secara nasional, sehingga kita ada benefit-benefit yang ada, bantuan-bantuan atau ada informasi terkait pameran itu teman-teman UMKM yang sudah memiliki nomor induk," ucapnya.
(maf)
Lihat Juga :
