Alumni PMII Bertekad Selalu Jadi Penyangga Utama NU

Senin, 05 Maret 2018 - 23:20 WIB
Alumni PMII Bertekad Selalu Jadi Penyangga Utama NU
Alumni PMII Bertekad Selalu Jadi Penyangga Utama NU
A A A
JAKARTA - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) memiliki tekad untuk selalu menjadi penyangga utama Nahdlatul Ulama (NU) dalam memelihara, mengembangkan, dan menyosialisasikan ajaran-ajaran NU di bidang amaliyah ubudiyah.

Sekjend IKA PMII, Hanif Dhakiri mengatakan, IKA-PMII menyadari situasi bangsa Indonesia sekarang ini diwarnai oleh hiruk-pikuk politik, khususnya terkait dengan sedang berlangsungnya proses Pilkada serentak dan akan diselenggarakannya Pileg serta Pilpres pada April 2019 mendatang. Menurut Hanif, banyak alumni PMII yang terlibat dan ikut berkompetisi baik dalam pilkada, pileg, bahkan pilpres.
Pihaknya memaknai momentum politik tersebut dalam kerangka konsolidasi khittah perjuangan IKA-PMII untuk berkontribusi maksimal terhadap bangsa dan negara. Namun, IKA-PMII tetap lebih mengedepankan penguatan tatanan internal yang kondusif dan produktif bagi terjaganya stabilitas politik nasional yang damai, aman, dan bersatu.

"IKA-PMII juga bertekad untuk senantiasa menjadi penyangga utama NU dalam memelihara, mengembangkan, dan menyosialisasikan ajaran-ajaran NU di bidang amaliyah ubudiyah. Serta pemikiran dan pemahaman Islam Aswaja al-Nahdliyah yang rahmatan lil-‘alamin, gerakan sosial-kemasyarakatan, dan politik kenegaraan, khususnya dalam menjaga Pancasila dan NKRI," kata Hanif dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/5/2018).

Dengan begitu, lanjut Hanif, atas kesadaran tanggung jawab tersebut, IKA-PMII juga dituntut untuk menyiapkan diri sebagai wadah kaderisasi dan pengembangan sumberdaya manusia. Agar, mempunyai intergritas dan kapasitas yang memadai dalam menjalani peran dan pengabdiannya dalam organisasi NU serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Penting disadari oleh seluruh alumni PMII agar dengan penuh kerelaan bahu-membahu dan saling mendukung untuk mengambil bagian dalam mengurus dan membesarkan NU," tegas Hanif. Dia menambahkan, IKA-PMII perlu mendayagunakan semaksimal mungkin sumber daya alumni untuk mengambil peran dan berkontribusi secara strategis dalam kepemimpinan bangsa dan negara, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional.

Terkait ini, IKA-PMII berpegang pada konsepsi kepemimpinan yang kuat dan visioner, tanggap dan responsif terhadap dinamika sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan perkembangan global. "Secara personal dibutuhkan figur–figur pemimpin bangsa dari kalangan alumni PMII yang tegas dan berkarakter, kharismatik dan berwibawa, serta berintegritas moral yang tinggi, yang bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat," ujarnya.

Namun, menurut Hanif, semua itu tidak akan terwujud jika tidak tercipta situasi yang kondusif bagi setiap komponen bangsa, baik melalui jalur negara, ormas dan partai politik, untuk berperan aktif dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2575 seconds (0.1#10.140)