Sederet Kepala Daerah PDIP yang Sukses Lewat Program Unggulan

Sabtu, 24 Februari 2018 - 23:35 WIB
Sederet Kepala Daerah PDIP yang Sukses Lewat Program Unggulan
Sederet Kepala Daerah PDIP yang Sukses Lewat Program Unggulan
A A A
BALI - Sederet kader PDIP telah sukses menjadi kepala daerah. Banyak prestasi dan program unggulan yang diterapkan demi kesejahteraan warganya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi misalnya. Ketua DPC PDIP Semarang ini punya sederet program untuk melayani warganya. Contohnya, Kredit Wibawa yang bergerak di bidang pinjaman usaha bagi para warganya.

Program ini menyediakan bunga kecil yakni 3% per tahun dengan pinjaman maksimal Rp50 juta angsuran bisa sampai dua tahun tanpa agunan. "Saya kira tidak ada bunga pinjaman yang sekecil ini," ujar Hendi saat acara diskusi di sela Rakernas III PDIP, Sanur, Bali, Sabtu (24/2/2018).

Di Semarang, kata Hendi, juga ada program Universal Health Coverage (UHC). Program ini berlaku untuk seluruh warga Semarang dengan bekerja sama bersama BPJS Kesehatan. "Asal mau dirawat di kelas 3, semua ditanggung," ucap Hendi.

Selama kepemimpinannya, Hendi mengklaim juga telah sukses meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada 2011, IPM 77,58, lalu pada 2018 naik menjadi 81 lebih.

"Investasi tahun 2010 masih di bawah Rp1 triliun. Dan hari ini sudah Rp20,5 triliun. Karena kemungkinan ada berbagai macam pergerakan pengusaha yang datang, ada transparansi perizinan dan kemudahan percepatan yang kami lakukan," jelas dia.

Dalam diskusi ini, hadir pula Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo. Menurut Hasto, membangun kabupaten berbeda dengan kota. Dia menilai, lebih sulit bangun kabupaten ketimbang kota.

Hasto yang terpilih dengan 80% suara untuk kedua kalinya di Pilbup Kulonprogo menjelaskan, misalnya ada jalan rusak, menjadi sorotan. Pemkab sebetulnya ingin membangun, tapi uangnya sudah habis karena kebutuhan pembangunan lainnya. Sebab, APBD Kulonprogo hanya Rp1,6 triliun.

Hasto pun kerap bingung dengan gaya hidup masyarakat Indonesia. Mereka lebih memilih beli rokok tapi tak bisa bayar BPJS Kesehatan. Hasto pun pernah protes kepada warganya yang lebih pilih merokok, tapi BPJS dibayari oleh pemerintah daerah. Namun rupanya jawaban warga mengejutkan.

"Pak Bupati mohon maaf, bahagianya saya itu kalau merokok, kalau enggak merokok tidak bahagia," jawab warga diceritakan oleh Hasto yang juga dokter kandungan ini.

Salah satu program unggulan Hasto adalah bagaimana memanfaatkan kekayaan alam lokal demi uang yang keluar untuk kepentingan warganya sendiri. Misalnya, warga diminta kumpulkan batu kali yang kemudian dimanfaatkan untuk pembangunan rumah dan kantor pemerintah. Begitu juga dirinya melarang Bulog masuk, sehingga warganya, PNS, diminta beli beras langsung dari petani.

Salah satu prestasi Hasto adalah sukses membuat air kemasan 'AirKu'. Air ini diklaim sukses merebut 1/3 pasar air kemasan merk terkenal. "Kami bisa merayakan kemandirian dalam bikin air sajalah," kata Hasto.

"Hari ini kalau inovasi saja enggak bisa harus revolusi mental, ketika disebut airku, kita mau merubah wajah atau hati, menurut saya lebih efisien merubah hati, mindset, sehingga bukan inovasi tapi revolusi," tutup dia.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4802 seconds (0.1#10.140)