Keberpihakan Ganjar-Mahfud Wujudkan Internet Super Cepat, Gratis, dan Merata

Jum'at, 22 Desember 2023 - 11:33 WIB
loading...
Keberpihakan Ganjar-Mahfud...
Kecepatan dan pemerataan internet akan menjadi fokus utama bagi pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Kecepatan dan pemerataan internet akan menjadi fokus utama bagi pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo-Mahfud MD . Ganjar menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan internet super cepat dan gratis bagi masyarakat.

Ganjar menjelaskan, hal ini penting agar pemerataan akses internet di seluruh Indonesia tercapai, Pasalnya, saat ini akses internet cepat masih terfokus di Jawa khususnya untuk mendukung belajar siswa.

"Saya berjalan ke NTT, kami ketemu dengan masyarakat yang ada di sana. Pak Ganjar, kenapa kami anak muda tidak mudah mendapatkan akses pekerjaan padahal itulah hak kami," kata Ganjar saat penyampaian visi-misi pada Debat Pilpres di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (12/12/2023).

"Kenapa? Kemudian kami mendapatkan kesulitan untuk akses internet padahal kami butuh belajar tidak sama dengan yang di Jawa," tambahnya.

Hal tersebut yang membuat Ganjar Pranowo ingin agar akses internet merata seperti di Jawa. "Catatan inilah yang mendorong pikiran kami internet gratis untuk para siswa yang sedang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita semua yang ada di Jawa ini," tuturnya.

"Dengan internet super cepat, gratis dan merata pastinya akan mendorong aktivitas terutama bagi siswa untuk semakin berkembang secara produktif," tambahnya.



Program internet super cepat, gratis dan merata ini akan menyediakan laptop dan akses internet gratis bagi siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan madrasah di seluruh Indonesia. Tujuannya, meningkatkan kesempatan belajar dan mengurangi kesenjangan digital.

Program ini sesungguhnya selaras dengan pembangunan bidang digital pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk diketahui, Presiden Jokowi memiliki program Internet Masuk Desa yang menargetkan ketersediaan internet di seluruh desa, membangun 9.113 Base Transceiver System (BTS), dan penyediaan layanan akses internet di 4.400 titik layanan fasilitas publik.

Selain itu, terdapat program Desa Broadband Terpadu. Ini merupakan pengembangan desa menggunakan media digital yang menargetkan 500 desa di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Bagi Ganjar, memajukan dunia pendidikan bukan hal baru. Selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar memiliki komitmen kuat untuk merealisasikan antara lain melalui Program SMKN Jateng di mana Ganjar memberikan pendidikan gratis untuk siswa miskin di beberapa wilayah. Hingga 2023, 1.046 siswa lulus, dengan lebih dari 65 persen langsung mendapat pekerjaan sampai ke luar negeri.

Selain itu sejak tahun 2014, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membangun 3 SMK Negeri berbasis boarding school yang sepenuhnya gratis. Pada tahun 2021, dibangun 15 SMK Negeri berbasis semi boarding school, yang juga 100 persen gratis. Mulai tahun 2020, Gubernur Ganjar menggratiskan SPP untuk semua SMAN, SMKN, dan SLBN di Jawa Tengah.

Sebagai bagian komitmen mendukung peningkatan dan pengembangan fasilitas pendidikan serta upaya penyediaan akses informasi bagi generasi muda Indonesia, GP-MMD gaspol (kecepatan tinggi) akan melanjutkan serta memastikan program Internet Masuk Desa dan Desa Broadband Terpadu dengan memenuhi target untuk menyediakan akses internet yang merata bagi masyarakat sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja baru.

Pasangan yang dikenal nasionalis-religius ini ingin mewujudkan internet super cepat, gratis dan merata ini, akan dilakukan dengan tiga langkah, yakni:

1. Memastikan terpenuhinya target seluruh Indonesia terjangkau oleh akses internet, dengan penuntasan pembangunan menara BTS dan penyediaan layanan akses internet di titik-titik layanan fasilitas publik.

2. Kerja sama dengan pihak swasta dan BUMN untuk menyediakan fasilitas laptop dan akses internet gratis untuk 53,4 juta siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan madrasah.

3. Ketiga, digitalisasi birokrasi di desa untuk dapat memetakan potensi pengembangan menunjang pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja baru.

"Percepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital yang terjangkau harus dilakukan secara merata. Internet harus cepat, karena pendampingan dan pelatihan tidak bermanfaat jika internet tidak mendukung," tutup Ganjar.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)