Barantin Prioritaskan Revitalisasi Laboratorium Karantina

Rabu, 20 Desember 2023 - 14:24 WIB
loading...
Barantin Prioritaskan...
Peresmian Laboratorium Pengembangan Metode Uji di Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBUSKHIT), Jakarta, Selasa (19/12/2023). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean menyatakan penguatan revitalisasi laboratorium karantina hewan, ikan, dan tumbuhan menjadi salah satu program prioritasnya. Hal ini guna mendukung tugas strategis Barantin selaku fasilitator perdagangan untuk komoditas pertanian dan perikanan serta jadi bagian dari sistem biosekuriti nasional.

"Saya ingin salah satu kekuatan karantina adalah pelayanan laboratorium yang unggul dan bisa sejajar dengan laboratorium negara lainnya," kata Sahat saat meresmikan Laboratorium Pengembangan Metode Uji di Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBUSKHIT), Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Laboratorium yang diresmikan merupakan penambahan alat uji berupa teknik kimia analisis yakni Liquid chromatography-mass spectrometry (LCMSMS) dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Selain itu, ada juga Elisa Reader dan juga mesin PCR yang digunakan untuk pengembangan deteksi hama penyakit hewan, ikan, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina.

Menurut Sahat, hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang 21 Tahun 2019 yang menyebutkan laboratorium adalah kekuatan dan menjadi 'roh' dari perkarantinaan. Laboratorium harus menjadi elemen yang Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh (KUAT).

Pada kesempatan yang sama, pejabat di BBUSKHIT Sriyanto menjelaskan, dalam program revitalisasi laboratorium ada tiga langkah utama yang akan dilakukan yakni kecepatan pemeriksaan pengujian, ketertelusuran, dan kepastian biaya.

"Ini akan dilakukan secara simultan di seluruh laboratorium Unit Pelaksana Teknis Karantina di seluruh Indonesia," katanya.

Sebagai informasi, BBUSKHIT adalah unit pelaksana teknis non operasional Barantin yang mempunyai tugas melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan, ikan, dan tumbuhan serta keamanan hayati.

Di samping itu, BBUSKHIT membangun jaringan kerja dan kerja sama dengan laboratorium yang terkait pada pengujian penyakit hewan, tumbuhan, dan terhadap bahan tambahan (food additive), residu obat hewan (veterinary drugs), residu antibiotik, bahan kontaminan (biologi dan kimia), toksin atau organisme penyebab penyakit pada pangan (disease-causing organisms in food), serta residu pestisida.

Dalam melaksanakan tugasnya, BBUSKHIT telah menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium yang mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2008 dan telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

"Dengan revitalisasi laboratorium ini, kita targetkan BBUSKHIT menjadi acuan dan 'leader' di ASEAN bahkan dunia," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)